Benar saja, mulai jam 22:00 muncul banyak sekali teriakan di perumahan para pelajar tersebut.
Kelihatan sekali banyak jendela dibuka dan banyak orang berteriak selama beberapa menit.
"Teriakan ini hanya sekitar 3 menit saja, selalu dimulai jam 10 malam, entah mengapa saya tak tahu," papar Takahashi lagi.
Usut punya usut tanya orang yang ada di sekitar sana, masyarakat menjawabnya, "Mereka teriak untuk melepas stress karena memang sangat stres oleh pelajaran di Universitasnya, apalagi kalau sudah menghadapi ujian. Setelah belajar, memuncak sekitar jam 10 malam, lalu tampaknya mencapai puncak stres dan diungkapkan dalam bentuk teriakan jam 10 malam itu," jelas seorang penduduk setempat.
Lalu sejak kapan budaya ini dimulai? Ternyata sudah lama, "Mungkin sudah sekitar 40 tahun lalu, sudah lama sekali," ungkap penduduk setempat.
Jeritan keras setiap malam itu tampaknya terjadi belakangan ini.
Sebelumnya dilakukan setiap Selasa, tambah penduduk itu lagi.
Mungkin menjadi stres setiap hari karena belajar di sekolahnya cukup berat.
Akhirnya kami meninggalkan daerah perumahan tersebut dengan tertawa.
Ternyata ada tempat perumahan para pelajar yang melakukan teriakan mengerikan seperti itu setiap harinya untuk melepas stres. Menarik juga.