TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Lantaran tak kunjung diselamatkan, sandera Abu Sayyaf memohon kepada presiden baru Filipina Rodrigo Duterte.
Dalam video rilisan Abu Sayyaf pada Minggu (22/5/2016), muncul sandera asal Kanada Robert Hall menyampaikan permohonannya untuk diselamatkan.
Kelompok militan itu memang telah memperingatkan bahwa Hall akan dieksekusi pada 13 Juni mendatang, jika permintaan uang tebusan tak juga dipenuhi.
Hall meminta pada presiden berjuluk 'Trump dari Timur' itu agar segera berkomunikasi dengan kelompok penculiknya.
"Saya datang ke negara yang indah ini (Filipina) dengan itikad baik dan damai," kata Hall, dalam video yang diperoleh kelompok intel siber, SITE.
"Kami berharap Anda (Duterte) dapat segera mengupayakan pembebasan kami dari sini. Tolong, lebih cepat lebih baik," tambahnya.
Disebutkan pula dalam video itu batas waktu untuk pembayaran uang tebusan, yaitu 13 Juni pukul 15.00 waktu setempat.
Jumlah tebusan yang harus dibayar adalah 300 juta peso Filipina, atau sekitar Rp 87 miliar per kepala.
Hall bersama seorang sandera asal Norwegia dan seorang asal Filipina hingga kini masih ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Sebelumnya, sandera lain asal Kanada bernama John Ridsdel telah dipenggal lantaran uang tebusan tak juga dibayar sampai tenggat waktu yang ditentukan. (Global News)