Namun, pemerintah Inggris telah mengesampingkan tuntutan itu. Perdana Menteri David Cameron menanggapi petisi itu dengan sebuah sebutan yakni "neverendum".
Adam Drummond, dari Lembagan enelitian Opinium, mengatakan, ada perpecahan mendalam di kalangan pemilih Brexit dan bagaimana Inggris harus bergerak maju.
Sekitar 43 persen orang berpikir Inggris tidak mungkin untuk dapat tetap di pasar tunggal, yang menurut lebih dari sepertiga responden mengatakan itu adalah prioritas utama mereka.
Isu-isu kunci lainnya yang membatasi imigrasi dan mengakhiri pasar bebas tenaga kerja menjadi sorotan pasca-Brexit.
Mayoritas responden juga menginginkan pemilihan umum yang akan digelar sebelum negosiasi resmi soal Brexit dimulai.
Sejumlah tokoh sudah mengungkapkan keinginan untuk maju bertarung menggantikan posisi Cameron dan melanjutkan negosiasi keluar dari UE secara resmi.