Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, SABAH - Anak buah kapal (ABK) WNI kembali jadi sasaran penculikan, kali ini terjadi di Perairan Sabah, Malaysia.
Polisi Diraja Malaysia mengabarkan pada Minggu (10/7/2016) bahwa tiga orang ABK WNI kapal tunda diculik sekelompok orang bersenjata.
Penculikan terjadi pada, Sabtu (9/7/2016) waktu setempat, setelah kapal tersebut dicegat oleh sebuah kapal berisi sekelompok pria bersenjata.
Saat itu, kapal tunda tersebut tengah membawa tujuh ABK dan berlayar di sebelah timur Sabah, Pulau Kalimantan.
Setelah para pria bersenjata itu menaiki kapal berisi ABK WNI tersebut, tiga orang dari tujuh ABK diangkut ke kapal para penculik.
Sebanyak empat orang ABK sisanya ditinggal begitu saja di kapal.
"Korban selamat juga mengatakan para penculik itu sempat berada di kapal tunda mereka setidaknya selama 30 menit," kata Komisaris Polisi Sabah Abdul Rashid Harun.
Ia menambahkan bahwa dilaporkan tidak ada tindak kekerasan yang terjadi di atas kapal tunda tersebut.
Menurut deskripsi kepolisian, para penculik ABK WNI itu dipersenjatai senapan dan granat.
Belum dapat dipastikan apakah militan Abu Sayyaf terlibat dalam penculikan itu, yang sudah beberapa kali ini menargetkan WNI sebagai korban.
Namun, diketahui para penculik berbicara dalam Bahasa Melayu berdialek Sulu (Filipina).
Terakhir kali penculikan ABK WNI oleh Abu Sayyaf terjadi pada 22 Juni lalu, saat tujuh orang ABK WNI disandera di Laut Sulu, Filipina. (Reuters/Indian Express)