Ada apa di balik itu?
Potensi pelemahan dollar dalam beberapa bulan ke depan sepertinya bisa jadi salah satu penyebab semakin gencarnya ekspansi pengusaha China ke AS.
Mengutip pemberitaan Bloomberg, nilai dollar diramalkan akan turun sampai 5% dalam beberapa bulan ke depan.
Jumat lalu, nilai dollar turun 1,3% setelah Departemen Perdagangan AS mengumumkan capaian PDB tahunan mereka di kuartal II 2016 yang hanya 1,2%.
Angka tersebut tidak sampai setengah dari angka yang diproyeksikan para ekonom sebelumnya yaiu 2,5%.
Ini berarti para pengusaha dari China akan semakin leluasa dalam melakukan akuisisi perusahaan-perusahaan di AS seiring dengan pelemahan dollar.
Akuisisi- akuisisi tersebut semacam jadi safe heaven bisnis mereka di tengah situasi ekonomi global yang masih spekulatif.
Selain itu, investasi yang jorjoran ini juga dipandang sejumlah pihak sebagai respon pengusaha atas ketidakpastian nilai mata uang mereka sekaligus proyeksi keadaan ekonomi dan politik di China yang tidak begitu baik.
Sebabnya, analis Thilo Hanemann dan Cassie Gao menyatakan lebih dari 80% dari investasi China di AS pada paro pertama 2015 merupakan investasi strategis.
Artinya banyak perusahaan China melakukan investasi di AS bukan sekadar untuk mendapatkan keuntungan lebih, tetapi juga untuk mengamankan posisi bisnis mereka jika suatu waktu pasar di China mengalami gejolak.
Sejumlah akuisisi terbesar yang dilakukan perusahaan-perusahaan China antara lain akuisisi Genera Electric oleh Haier senilai US$ 5,6 miliar, dan akuisisi Legendary Entertaiment oleh Dalian Wanda senilai US$ 3,5 miliar.
Selain itu, juga ada akuisisi Omnivision Teknologi oleh kongsi sejumlah perusahaan swasta China senilai US$ 1,9 miliar, dan akuisisi perusahaan air-bag Key Safety System oleh Ningbo Joyson Electric Group senilai US$ 920 juta.
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang