Saat ditembak, Akonjee diketahui membawa uang 1.000 dollar AS, atau sekitar Rp 13 juta. Namun uang itu tak diambil oleh pelaku serangan. Demikian berita yang dilansir the New York Times.
Kecam
Anggota Dewan Kota Melissa Mark-Viverito melontarkan kecaman atas kasus ini.
Dia pun mengetuk kesadaran dari lebih banyak saksi mata untuk memberikan keterangan kepada polisi, demi terungkapnya misteri pembunuhan ini.
"Saya sangat terpukul dan sedih dengan kasus pembunuhan ini," ungkap Mark-Viverito dalam pernyataan tertulis yang dilansir Reuters.
"Bentuk kebencian macam ini seharusnya tak ada di tengah kita," ungkap dia.
Sementara itu, Wali Kota New York Bill de Blasio mengaku memonitor dari dekat perkembangan kasus ini,
Dalam sebuah pernyataannya, Blasio memastikan bahwa aparat kepolisian New York tak akan berhenti mengungkap kasus ini, hingga tercapainya keadilan.
Senada dengan itu, sebuah lembaga yang mengurus hubungan antar warga AS pemeluk agama Islam, hak sipil, dan advokasi (CAIR), korban adalah salah satu ulama dalam komunitas itu.
"Mereka adalah orang-orang yang sangat kami kasihi," kata Afaf Nasher, Direktur Eksekutif CAIR cabang New York.
Baca: Pembunuhan Imam di New York, Picu Unjuk Rasa Komunitas Banglades