News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buleleng Bali Akan Dibuka Bandara Siapkan Kedatangan Wisman Jepang

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Pinisi Indonesia bersama para penari Indonesia, menjadi tontonan utama booth Pariwisata Indonesia di pameran pariwisata dunia JATA Travel 22-25 September 2016.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bali akan memiliki bandara di bagian utara, di Buleleng, guna mengembangkan bagian utara Bali serta menyiapkan kedatangan para wisman Jepang ke Bali bukan hanya di selatan tetapi juga ke utara juga.

"Bali bagian selatan sudah sangat ramai. Kini kita akan buka bandara nantinya, kerjasama dengan Gubernur Bali membuka bandara di Bali Utara yaitu di Buleleng sehingga masyarakat dan daerah sekitarnya semakin baik nantinya," ujar Prof. I Gde Pitana, Wakil Menteri Pariwisata Indonesia khusus kepada Tribunnews.com siang ini, Jumat (23/9/2016).

Buleleng menurutnya akan semakin lebih maju nantinya dengan pembukaan bandara tersebut.

"Kalau bandara dibuka, yang lain akan menyusul. Pasti akan ada penginapan, semua bisnis terbuka di sana. Perekonomian semakin baik di sana dan penyebaran wisma semakin merata bukan hanya di selatan seperti sekarang tetapi bisa ke utara juga."

Lihat sekarang Bali selatan terlalu banyak hotel saat ini karena ada bandara Ngurah Rai.

"Padahal indahnya bukan daerah Kuta atau bukan Denpasar, tetapi daerah-daerah yang jauh lebih indah."

Bupati dan walikota yang punya kuasa mengenai perijinan hotel.

"Dulu saya saat menjadi Kadis Pariwisata Bali pernah buat moratorium bersama gubernur. Tetapi para bupati dan walikota tak mau. Daripada ributkan hal itu baiknya kita menarik pariwisata ke utara Bali. Ini akan jauh lebih baik bukan?"

Demikian pula wisata jelajah (kapal Cruiser) sebagai salah stau jenis wisata pasar minat khusus selain juja kuliner, wisata olahraga, wisata laut dan sebagainya.

"Saat ini kita sedang galakkan kampanye untuk mencabut prinsip cabotage sehingga memungkinkan dual mode atau triple mode. Misalnya dari Singapura pakai kapal ke Bali, lalu dari Bali naik pesawat terbang ke Australia, sudah boleh saat ini," katanya.

Prinsip Cabotage adalah prinsip di mana apabila wisman datang pakai Cruise ke Bali, maka harus dianggat kembali pakai Cruise tersebut ke tempat asalnya. Demikian pula kapal Cruise yang kosong, misalnya, wisman baru tak boleh naik dari Bali, "Tapi prinsip Cabotage telah disingkirkan saat ini."

Selain Benoa yang masih dangkal dan sulit berputar kapalnya (hanya bisa cruise kecil), pemerintah ternyat ajuga sedang membuat pelabuhan Cruise di Banyuwangi.

"Saat ini ada lima pelabuhan Cruise di Indonesia yaitu di Belawan, Jakarta, Benoa, Surabaya dan Makassar. Nantinya akan ada Banyuwangi sebagai pelabuhan Cruise yang lautnya dalam dan bagus disadari kapal cruise dunia dengan kedalaman pelabuhan sedikitnya 12 meter di bawah laut," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini