TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden terpilih Amerika Donald Trump berbicara melalui telepon untuk pertama kalinya pada Senin (14/11/2016).
Demikian diumumkan Kremlin seperti dikutip dari The New York Times.
Melalui percakapan telepon, kedua tokoh setuju untuk meninjau dan mempertimbangkan hubungan antara kedua negara.
Baca: Tentara Rusia Gempur Suriah Setelah Putin dan Trump Berbicara di Telepon
Keduanya setuju "untuk membangun hubungan bilateral," demikian pernyataan Kremlin.
Putin dan Trump juga membahas perdagangan dan hubungan ekonomi serta memerangi terorisme.
Putih juga mengatakan kepada Trump bahwa Rusia siap untuk mempertahankan dialog yang konstruktif dengan pemerintah AS yang baru berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan nonintervensi dalam urusan internasional satu sama lain.
Dua tokoh ini juga membahas perang yang tengah terjadi di Suriah.
"Kedua tokoh menilai perlu bekerja sama dalam perjuangan melawan musuh bersama nomor satu di dunia yakni terorisme dan ekstrimisme," kata pernyataan itu.
Trump dan Presiden Tiongkok
Hari itu juga, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Senin (14/11/2016), juga berbicara langsung melalui telepon dengan Donald Trump.
Dalam komunikasinya seperti dilaporkan China Radio International, Selasa (15/11/2016), Xi Jinping menunjukkan bahwa sebagai negara berkembang yang terbesar, negara maju yang terbesar dan dua ekonomi terbesar di dunia, Tiongkok dan AS harus bekerja sama, dan bidang-bidang kerja sama bagi kedua negara banyak sekali.
Xi Jinping menyatakan sangat mementingkan hubungan Tiongkok dan AS.
Tiongkok juga akan berusaha bersama dengan AS untuk mendorong hubungan kedua negara demi menyejahterakan rakyat kedua negara dan rakyat negara-negara lain.
Donald Trump menyatakan terimakasih atas ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping.
Trump menyatakan sepakat terhadap pendirian Xi Jinping mengenai hubungan AS dan Tiongkok.
Tiongkok adalah negara besar dan penting.
Pasalnya, Tiongkok memiliki prospek perkembangan yang mengagumkan.
AS dan Tiongkok bisa mewujudkan taret saling menguntungkan.
Donald Trump menyatakan akan berupaya bersama dengan Presiden Xi Jinping untuk meningkatkan kerja sama bilateral, dan yakin bahwa hubungan AS-Tiongkok pasti akan mengalami perkembangan lebih lanjut. (NYTimesXINHUA/CRI).