News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Baru Amerika

Presiden Meksiko Tak Sudi Penuhi Permintaan Trump Tanggung Biaya Pembangunan Tembok Perbatasan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyatakan, tidak akan memberikan dana untuk pembangunan tembok perbatasan yang direncanakan Amerika Serikat.

Meski menentang rencana Presiden Trump itu, Pena Nieto tetap akan melakukan rencana perjalanannya ke Negeri Paman Sam pada pekan depan.

"Meksiko tidak yakin dengan pembangunan tembok. Saya katakan lagi: Mexico tidak akan membayar pembangunan tembok," kata Presiden Pena Nieto dalam sebuah pernyataan video seperti dilansir CNN, Kamis (26/1/2017).

Presiden Pena Nieto mengatakan, ia akan menunggu laporan akhir dari pejabat yang telah bertemu dengan pihak Trump di Washington, sebelum memutuskan langkah yang akan diambil selanjutnya.

Dia juga telah memerintahkan badan-badan pemerintah untuk meningkatkan perlindungan bagi imigran.

"Saya sudah meminta Menteri Hubungan Luar Negeri untuk kembali menegakkan tindakan perlindungan kepada warga negara kita," katanya. 

Baca: Trump: Meksiko Harus Tanggung Biaya Pembangunan Dinding Perbatasan

Presiden Pena Nieto menambahkan, sekitar 50 konsulat Meksiko di AS juga akan dikerahkan untuk membela hak-hak imigran di negara itu. Selain itu, ia memerintahkan anggota DPRD dan organisasi sipil untuk membantu imigran.

Menurut Pena Nieto, Meksiko menawarkan dan mengharapkan respons yang baik. 

"Meksiko menawarkan persahabatan kepada rakyat Amerika Serikat dan ingin mencapai kesepakatan dengan pemerintahnya, penawaran yang baik bagi negara dan rakyat Meksiko," ucapnya.

Sebelumnya, Trump meneken dua perintah eksekutif yang mengarahkan pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko, menambah kekuatan patroli perbatasan dan meningkatkan jumlah aparat penegak imigrasi yang melaksanakan deportasi.

Reporter: Dupla Kartini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini