News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perlawanan Antasari

Mahfud MD: SBY Kena Getahnya karena Dulu Kurang Responsif atas Kasus Antasari

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2011, Prof Dr Mohammad Mahfud MD

Kurang konsisten bagaimana?

"Saat dibebaskan tapi belum mendapat grasi dia mengatakan ikhlas menerima yang sudah terjadi dan tak akan mengungkit-ungkit lagi. Tapi begitu mendapat grasi dia kok mengungkit dan lapor ke Bareskrim? Makanya wajar dikaitkan dengan langkah politis untuk Pilgub," kata Mahfud.

Lalu apa dampaknya?

"Akibatnya elektabilitas AHY-Sylvi rontok. Itu biasa dalam politik. Buruk secara akhlak tapi berlaku dalam realitas politik."

Bagaimana dengan posisi SBY?

"Memang lawan-lawan politik SBY punya amunisi untuk menyerang SBY. Saat Antasari digelandang ke pengadilan dulu ada perlakuan-perlakuan yang tidak wajar oleh aparat terhadap Antasari. Tak dapat disangkal di masyarakat kala itu ada kesan rekayasa dan kedzaliman terhadap Antasari. Tapi saat itu SBY diam saja dengan alasan Presiden tak boleh ikut campur dalam penegakan hukum. Waktu itu saya bilang, Presiden tak boleh ikut campur atau mengintervensi pengadilan tapi boleh ikut campur kalau belum dibawa ke pengadilan, agar ketika proses hukum masih ada di eksekutif bisa diluruskan oleh Presiden," ujar Mahfud.

Baca: Mahfud MD: Kasus Ahok Bukan SARA Tapi soal Penegakan Hukum dan Keadilan

Bagaimana akhirnya?

"Ya, akhirnya Antasari diadili dan divonis bersalah sampai inkracht. Nah sekarang SBY kena getahnya karena dulu kurang responsif atas kasus Antasari," ujarnya.

Tuduhan SBY mengkriminalisasi Antasari bagaimana?

"Tuduhan bahwa SBY dulu mengkriminalisasi Antasari mungkin tidak benar. Tetapi bahwa dulu SBY mendiamkan proses yang kurang fair menimpa Antasari, padahal waktu itu masih ada di lingkungan eksekutif adalah catatan yang takkan terlupakan. Mudah-mudahan SBY tabah menghadapi ini. Di dalam politik itu sangat sering terjadi hal-hal seperti itu," kata Mahfud MD.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini