Ada lagi alasan lain yang diyakini membuat Raja Salman susah berpaling darinya.
Hal itu adalah kesetiaan alias loyalitas.
Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun.
Baca: Ini yang Hendak Dilakukan Ahok Saat Temui Raja Salman
Itu artinya, sebelum mengawal Raja Salman, dia juga mengawal Raja Arab Saudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, yang mangkat pada 23 Januari 2015.
Saat Raja Abdullah mangkat dan dimakamkan, Al-Faghm menjadi pengawal terdepan iring-iringan penggotong jenazah Raja Abdullah.
Saat itu, fotonya mengawal iring-iringan jenazah menjadi viral.
Banyak warga Arab Saudi menaruh haru kepadanya.
Pasalnya, ia harus sebisa mungkin menjaga emosi di momen itu.
Banyak yang meyakini ia terpukul dengan kematian Raja Abdullah.
Tapi, dia tetap tegar tak menangis di pemakaman itu.
5. Titisan Sang Ayah
Al-Faghm lulus dari akademi militer King Khaled Military College di tahun 1991.
Dia lalu lolos masuk ke unit pasukan khusus Arab Saudi, sebelum akhirnya terpilih masuk ke Royal Guard, atau pasukan khusus kerajaan.
Hanya orang-orang terpilih yang dipercaya masuk ke kesatuan ini.
Yang menarik, ayah dari Al-Faghm, ternyata juga menjadi abdi Raja Arab Saudi sebelumnya, selama 30 tahun.