Tekanan darahnya juga sangat rendah, sampai-sampai ia membutuhkan tiga jenis obat dengan dosis maksimal untuk menjaga tekanan darahnya.
Meskipun obat-obatan tersebut membuat Kevin tetap hidup, efek samping yang dihasilkannya sangat merugikan.
Karena mengarahkan aliran darah ke organ-organ tubuhnya, obat itu menghentikan darah ke ekstremitas (angota badan), yang mengakibatkan nekrosis (kematian jaringan) di tangan dan kaki Kevin.
Hal ini menyebabkan Kevin harus mengamputasi kedua kakinya, tangan kirinya, dan beberapa jari di tangan kanannya.
“Saya tidak akan membiarkan hal ini mengalahkan saya,” Ujar Kevin, seperti yang dikutip dari ndtv.com
Sebelum terkena penyakit ini, Kevin adalah seorang penjual asuransi, dan istrinya, Julie, adalah seorang guru SD.
Hal ini menyebabkan Kevin harus mengamputasi kedua kakinya, tangan kirinya, dan beberapa jari di tangan kanannya.
“Saya tidak akan membiarkan hal ini mengalahkan saya,” Ujar Kevin, seperti yang dikutip dari ndtv.com
Sebelum terkena penyakit ini, Kevin adalah seorang penjual asuransi, dan istrinya, Julie, adalah seorang guru SD.
Kini, Kevin sudah tidak lagi bekerja, dan Julie menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.
Julie juga belum tahu bagaimana masa depan kehidupan keluarganya akan seperti apa, namun ia berkata bahwa, saat melihat momen yang dialami keluarganya selama beberapa bulan terakhir, keluarganya justru merasa bersyukur.
“Keadaan ini memang sulit, namun pada akhirnya aku tetap memiliki suami, dan anak-anakku tetap memiliki seorang ayah.” Ujar Julie.
Kevin juga berharap agar ia bisa mendapatkan kaki palsu. "Aku ingin bermain Ski lagi" Ujarnya. "Ski adalah minat terbesarku, dan meskipun aku tidak bisa memainkannya seperti dulu lagi, berada di luar sana (tempat ski) sudah terasa spesial." Tutup Kevin. (Intisari-Online)