Serangan itu akan didasarkan pada data intelijen dari pengintaian satelit yang memberikan informasi bahwa Korut sudah dalam detik-detik final untuk melancarkan serangan ke arah Korsel.
Elemen Kill Chain ini juga didukung dua elemen lainnya, yaitu Korean Air & Missile Defense serta Korea Massive Punishment & Retaliation Plan.
Baru-baru ini, ADD menyelesaikan ujicoba Hyunmoo-2C yang memiliki jarak jangkau mencapai 800 km.
Kemampuan ini dipercaya dapat menghantam seluruh sasaran di Korea Utara.
Uji coba yang dilakukan di pusat pengujian Anheung dilaporkan berhasil memenuhi kriteria peluncuran, penerbangan, dan juga akurasi perkenaan.
Hululedak yang mampu dibawa Hyunmoo-2C seberat 500 kg. Ini sesuai dengan arahan dan kesepakatan pengembangan rudal balistik yang diteken Korsel dan AS pada tahun 2012.
Generasi Hyunmoo-2 sendiri tidak membutuhkan sistem yang ribet dalam penggelarannya.
Satu baterai rudal terdiri dari beberapa kendaraan TEL (Transport, Erector, Launcher) dan sebuah kendaraan pos pengendali.
Karena sistem pemandunya yang menggunakan GPS/INS, maka koordinat peluncuran diinput sebelum sekuensial peluncuran dimulai. Rudal pun meluncur tanpa membutuhkan sistem pemanduan yang aktif.
Kabarnya saat ini Hyunmoo-2 juga tengah dikembangkan untuk varian yang dapat diluncurkan dari kapal selam.
Tujuannya agar Hyunmoo-2 mampu diluncurkan secara senyap dari titik yang tidak terduga.