TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Situasi hubungan AS dan Korea Utara semakin memanas setelah Korea Utara menahan tiga warga AS di negaranya.
Otoritas Korea Utara kembali menahan seorang lagi warga AS yang hendak meninggalkan Korea Utara, menurut laporan Departemen Luar Negeri AS, Senin (24/4/2017).
Seorang profesor Pyongyang University of Science and Technology ditahan saat akan terbang dari Bandara Internasional Pyongyang, Korea Utara.
Profesor bernama Tony Kim itu diketahui bernama asli Kim Sang-duk, yang sebenarnya akan terbang bersama istrinya ke Tiongkok.
"Kami menerima laporan soal adanya warga AS ditahan di Korea Utara," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Karena AS dan Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik, AS tengah mengupayakan negosiasi melalui Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang.
Sebelumnya, Korea Utara telah menahan dua warga AS di Korea Utara selama beberapa tahun terakhir.
Mereka adalah Otto Warmbier, seorang mahasiswa di University of Virginia yang sedang tur di Korea Utara, dan Kim Dong-chul dari Virginia, AS.
Otto Warmbier ditangkap atas tuduhan pengupayaan pencurian simbol propaganda dari sebuah hotel di Pyongyang.
Sedangkan, Kim Dong-chul ditangkap atas tuduhan spionase dan tengah menjalani hukuman bui selama 10 tahun.
Selama ini Korea Utara menjadikan warga AS tangkapannya sebagai sandera dan alat negosiasi dengan AS.
Penangkapan ini disebut membuat situasi hubungan kedua negara tersebut semakin memanas, terutama setelah kedua negara saling mengancam untuk berseteru melalui kekuatan militer. (Washington Post/Yonhap News)