News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Konser Ariana Grande

Pelaku Bom Manchester Ternyata Penggemar Manchester United yang Marah ISIS Dikritik

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salman Ramadan Abedi

TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Pelaku serangan bom bunuh diri di Manchester ternyata merupakan penggemar klub sepakbola Manchester United yang pernah marah besar ketika ISIS dikritik.

Seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Salman Ramadan Abedi disebutkan menjadi terduga pelaku bom bunuh diri di Manchester, Inggris.

Insiden bom bunuh diri terjadi di konser Ariana Grande, Selasa (23/5/2017), yang menewaskan 22 orang dan mencederai 59 orang.

Suara dentuman keras terdengar beberapa menit saat konser tersebut berakhir, di Manchester Arena, Manchester.

Diduga Salman Abedi merupakan pemuda yang menjadi sasaran rekrut jihad dan meledakkan alat peledak diimprovisasi di sana.

Oleh lingkungannya, Salman Abedi dikenal sebagai sosok saleh yang rajin beribadah, sebab ayahnya juga dikenal di lingkungan masjid di daerahnya.

Namun, seorang tokoh senior di Masjid Didsbury, tempat Salman Abedi biasa beribadah, mengaku dirinya pernah dibenci Salman karena berkotbah mengkritik ISIS.

"Salman memperlihatkan wajah marah dan penuh benci setelah kotbah itu," cerita Mohammed Saeed soal kotbahnya yang mendukung perlawanan terorisme pada 2015 lalu itu.

Sedangkan, rekan Salman Abedi semasa sekolah mengenal Salman sebagai seorang yang jago bermain sepakbola serta merupakan penggemar setia Manchester United dan Real Madrid.

Namun, tingkah laku Salman Abedi membuatnya kerap tak disukai pada saat itu.

"(Salman) selalu punya masalah dengan tingkah laku. Saya tak bisa benar-benar menyukainya," kata rekan Salman itu.

Menurut seorang pengamat terorisme Robin Simcox, Salman Abedi merupakan seorang pemuda yang lahir di tengah keluarga imigran dari Libya.

"Abedi adalah terduga teroris di Inggris yang namanya sudah pernah diidentifikasi oleh Unit Intelijen Militer (MI5)," jelas Robin Simcox.

Salman Abedi diketahui sebagai sosok yang mengancam, namun tak sampai dipikir dapat menimbulkan ancaman besar seperti yang terjadi di Manchester.

Pemuda tersebut juga diketahui tinggal di sebuah daerah bernama Moss Side, yang selama ini kerap dikenal sebagai daerah rawan sasaran rekrut ISIS.

Di media sosial, simpatisan ISIS merayakan insiden itu, namun otoritas Inggris dan tim intel AS belum dapat memeriksa kebenaran klaim tersebut, apalagi detail serangan yang disebutkan dalam klaim itu sedikit keliru. (The Guardian/The Sun)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini