Warga Prata, di tenggara Brasil yang menemukan pemadangan ngeri itu lantas memanggil polisi.
Mereka juga mencium bau busuk yang keluar dari peti mati tersebut saat Elderlandes berjalan-jalan di jalanan pada Minggu malam.
Foto dan videonya lalu cepat menyebar di situs jejaring sosial.
Elderlandes pada awalnya menolak mematuhi perintah polisi yang berusaha menghentikannya.
Dengan terpaksa polisi lalu meringkus dan memborgolnya.
Dia kemudian mengatakan kepada petugas bahwa dia menggali kuburan saudaranya karena dia 'merindukannya' dan sebelum membawanya untuk berjalan-jalan dia sempat mengobrol dengan peti mati itu.
Petugas polisi Luciano Goncalves mengatakan: "Kami menerima telepon dari warga dan menyelidikinya".
Pria itu mengatakan bahwa dia sangat merindukan saudaranya. Jadi dia pergi mengambil peti mati itu, menutup tutupnya dan mengajaknya mengobrol." ujar petugas polisi.
Elderlandes ditangkap karena kejahatan pelecehan mayat, yang menjatuhkan hukuman maksimal tiga tahun penjara, dan dibebaskan saat menunggu persidangan.
Setelah kejadian tersebut, Elderlandes mengatakan kepada Brazil Vitoriosa TV bahwa itu adalah 'janji' yang telah dia berikan pada saudaranya.
Elderlandes berkata: 'Saya mengatakan bahwa jika dia meninggal lebih dulu, saya akan membawanya keluar ke jalanan, ke tempat-tempat yang dia sukai."
"Sekarang saya telah menepati janji itu agar tetap tenang dan terus berlanjut. Mereka yang ingin menertawakan saya atau bercanda, kalian bisa melakukan apa yang kamu inginkan."
"Saya berpikir seperti ini, jika saya harus melakukan sesuatu, saya melakukannya," ujarnya.
"Saya akan mencari bantuan, sesuatu yang bisa membantu saya tetap tenang dan mendapatkan kepalaku di tempat yang tepat," tambah Elderlandes.
Sementara itu, keluarganya malah mengklaim bahwa Elderlandes telah membuat saudara laki-lakinya menjadi buruk dan tidak dapat menerima kepergiannya.
Peti jenazah Eri Erisberto dikembalikan ke kuburannya keesokan harinya.
Lihat videonya berikut ini:
TribunStyle.com/Rifan Aditya