Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus orang berkursi roda yang harus merangkak naik pesawat Vanilla Air tanpa bantuan siapa pun 5 Juni lalu di bandara Amami Kagoshima menuju Osaka, kini jadi viral pro dan kontra di media sosial Jepang.
"Kalau cacat mestinya dia kan tahu dan sadar mencari tahu sebelumnya atau menghubungi pihak penerbangan bagaimana mengenai pengguna kursi roda dan memberitahu pihak perusahaan, masak tidak dilakukan sih?" tanya seorang netizen Jepang mempertanyakan dan menganggap aneh kasus ini.
Warga Jepang lain juga memperkirakan adanya usaha untuk membuat jelek nama perusahaan penerbangan tersebut.
Warga lain tentu mendukung Kijima dan menyatakan kurang ajar Vanilla Air, "Keterlaluan perusahaan penerbangan tersebut sama sekali tak membantunya."
Peraturan perusahaan Vanilla Air memang melarang awak pesawat membantu penumpang naik tangga karena pernah ada kasus seorang penumpang marah dibantu naik tangga. Itulah akibatnya Kijima tidak bisa dibantu menaiki tangga pesawat karena takut melanggar aturan tersebut.
Meskipun demikian pihak Vanilla Air yang anak perusahaan All Nippon Airways (ANA) ini telah meminta maaf terbuka akan kejadian tersebut.
Bahkan mulai hari ini (29/6/2017) telah menggunakan alat khusus menaikkan penumpang berkursi roda ke dalam pesawat LCC (Low Cost Carrier) tersebut.
Seorang profesor dari Universitas Shizuoka, Jun Ishikawa menyayangkan hanya gara-gara larangan aturan internal perusahaan tidak membantu orang cacat.
Meskipun demikian Ishikawa juga menghimbau kepada pemerintah Jepang agar memperhatikan soal kelengkapan bagi penumpang cacat di pesawat terbang terutama menghadapi Olimpiade 2020 agar tidak jelek nama Jepang di mata dunia nantinya.