News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politikus Brasil Jadi Sasaran Aksi Lempar Telur Dalam Pesta Pernikahannya Sendiri

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maria Victoria Barros (25) yang dilempari telur di pernikahannya sendiri.(IST)

TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA - Seorang politisi Brasil terpaksa meninggalkan pesta pernikahannya sendiri dengan menggunakan mobil lapis baja setelah dia dilempari telur oleh para pengunjuk rasa.

Ketegangan politik di Brasil memuncak ketika ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar sebuah gereja di Curitiba, ibu kota negara bagian Parana.

Di gereja itu digelar pernikahan antara Maria Victoria Barros (25), anggota dewan negara bagian Parana sekaligus putri dari menteri kesehatan Brasil, Ricardo Barros.

Upacara pernikahan yang seharusnya menjadi sebuah pengalaman indah itu malah menjadi bencana ketika pengunjuk rasa melempari kedua mempelai dengan menggunakan telur.

Maria menyebut para pengunjuk rasa melecehkan para tetamu secara fisik dan verbal hanya karena keluarganya mendukung Presiden Michel Temer.

Saat ini, sang presiden sedang dililit skandal dan dituduh menerima suap dari seorang eksekutif perusahaan pengepakan daging.

Pesta pernikahan ini memang dihadiri banyak kalangan elite Brasil.

Sebab, ayah Maria, Ricardo Barros juga menjabat sebagai wakil presiden Partai Progresif.

Sementara sang ibu, Cida Borghetti, adalah wakil gubernur negara bagian Parana.

Di dalam pesta itu juga hadir 30 anggota Kongres Brasil yang datang langsung dari ibu kota, Brasilia.

Di luar gereja, para pengunjuk rasa membawa spanduk anti-pemerintah dan meneriakkan kecaman yang ditujukan kepada Maria termasuk menuduhnya sebagai "perencana kudeta".

Setelah unjuk rasa berlangsung beberapa saat, polisi antihuru-hara diperintahkan untuk menyelamatkan pasangan pengantin baru dan para tamu mereka.

Kepada BBC, Maria mengatakan, para pengunjuk rasa itu dibiayai partai-partai sayap kiri dan serikat pekerja.

Unjuk rasa ini, menurut Maria, dipicu keputusan ibunya untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Parana.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini