Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, YANGZHOU - Seorang perempuan di Tiongkok melelang anak keempatnya senilai nyaris Rp 300 juta lantaran mengalami kesulitan uang.
Mo Jicheng (31), asal Yangzhou, Tiongkok, ditangkap otoritas setempat usai menjual anaknya seharga 140 ribu yuan Tiongkok atau Rp 278 juta melalui aplikasi pengirim pesan singkat QQ.
Ia dan suaminya melelang bayi mereka yang baru lahir itu dan memasang harga awal sebesar 40 ribu yuan atau Rp 80 juta untuk si jabang bayi sebagai biaya perawatan gizi.
Baca: Kisah Bahagia Trystan, Pria Transgender Asal Amerika Akhirnya Melahirkan Putra Pertama
Pasangan itu sempat menerima tawaran dari tiga keluarga di sekitar Changzhou dan Yancheng.
Namun, akhirnya Jicheng dan suami menyerahkan bayi mereka ke sepasang suami istri di Shanghai yang bersedia membayar 140 ribu yuan.
Usai ditangkap polisi dan diperiksa, Jicheng mengaku keluarganya sedang mengalami masalah finansial.
Baca: Presiden Maduro Dituding Culik Pemimpin Oposisi Venezuela Dari Rumahnya
Hal itu sebenarnya sudah dialami sejak sebelum Jicheng mengetahui bahwa dirinya mengandung anak keempat.
Awalnya, Jicheng menawarkan bayinya di QQ untuk diadopsi dan keluarga yang tertarik bisa membayar biaya perawatan gizinya sebesar 40 ribu yuan.
Akan tetapi, setelah Jicheng dan suaminya mendapatkan tawaran dari pasangan suami istri yang mau membayar lebih, bayi tersebut akhirnya dilepas ke pasangan itu.
Baca: Ekstasi Asal Belanda Ini Berbentuk Karakter Kartun Minion
Di Tiongkok, praktik penjualan anak memang marak terjadi, yang biasanya dilakukan dengan dalih menawarkan anak untuk diadopsi.
QQ menjadi sarana yang kerap digunakan untuk para pelaku perdagangan anak ini.
Prosedur legal untuk adopsi di Tiongkok yang panjang membuat penawaran-penawaran adopsi di QQ menjadi opsi terbaik bagi keluarga-keluarga yang malas mengikuti regulasi yang berlaku. (Shanghaiist)