Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, SANAA - Seorang pria menangis dan meraung saat hendak dieksekusi mati atas perbuatannya memperkosa dan membunuh seorang bocah berusia tiga tahun.
Muhammad Al-Maghrabi (41) dieksekusi mati di hadapan publik yang memadati Tahrir Square, Sanaa, Yaman, Selasa (1/8/2017).
Sebanyak lima polisi membawa Al-Maghrabi ke sana, di mana Al-Maghrabi dibaringkan secara telungkup di atas sebuah selimut yang digelar di lantai, dengan tangan masih diborgol.
Ratusan orang menyaksikan prosesi eksekusi matinya, yang bahkan sampai menonton dari atap bangunan-bangunan yang ada di sekitar lokasi itu.
Tak hanya itu, prosesi tersebut juga dikatakan disiarkan oleh stasiun televisi setempat.
Baca: Taliban Terbitkan Majalah Perempuan, Isinya Propaganda dan Petunjuk Gunakan Senjata
Polisi melakukan langkah pengamanan di lokasi tersebut, demi menghindari adanya serangan balasan dari keluarga gadis cilik yang menjadi korban pria tersebut.
Saat hendak direnggut nyawanya, Al-Maghrabi sempat terlihat menangis dan meraung, berusaha menyampaikan sesuatu pada pengeksekusinya.
Namun, tak lama seorang polisi yang tadinya sibuk menikmati rokok dan berdiri di dekat Al-Maghrabi mengakhiri nyawa pria itu melalui lima tembakan dari senapan AK-47-nya.
Lima tembakan pada punggung Al-Maghrabi itu lalu menjadi puncak dari prosesi eksekusi mati pada hari itu dan tampak asap mengepul usai penembakan dilakukan.
Polisi segera membawa pergi jenazahnya, sebelum direbut oleh massa yang menonton.
Atas eksekusi mati tersebut, ayah korban mengaku lega dan puas, karena mengetahui pelaku pembunuh putrinya sudah diadili.
"Ini menjadi lembaran baru dalam hidup saya. Saya lega sekarang," tutur sang ayah, Rana Al-Matari.
Eksekusi Al-Maghrabi menjadi yang pertama dilakukan secara publik di alun-alun kota tersebut sejak 2009.
Sebelumnya, seorang pria dieksekusi di Tahrir Square atas tuduhan yang nyaris serupa, yakni memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia 11 tahun. (Indian Express/Daily Mirror)