TRIBUNNEWS.COM, NEVADA - Warganet dan sejumlah media asing menyampaikan protes atas penembakan di sebuah festival musik di Amerika Serikat (AS) yang tidak dianggap sebagai aksi teror.
Peristiwa penembakan terjadi di dekat Hotel dan Kasino Mandalay Bay, sebuah resort di Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (1/10/2017) malam.
Semua berawal saat suara tembakan terdengar di tengah gelaran sebuah festival musik country,
Route 91 Harvest, yang diadakan di seberang Mandalay Bay.
Arah tembakan dikatakan datang dari lantai 32 hotel dan kasino tersebut.
Sheriff Joseph Lombardo dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan yang tewas bernama Stephen Paddock, seorang pria berusia 64 tahun.
Baca: Perdebatan di Media Sosial, Penembakan di Las Vegas Aksi Terorisme atau Bukan?
Paddock diyakini mengakhiri nyawanya sebelum polisi memasuki kamar hotel yang ditinggalinya.
Biro Investigasi AS (FBI) mengatakan bahwa pihaknya mendapati Paddock "tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris internasional" manapun.
Lombardo juga mengatakan polisi hingga kini masih belum mendapat informasi apapun yang dapat memberi masukan soal motif serangan itu.
Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas akhirnya tidak menangani dan menganggap insiden tersebut sebagai serangan terkait terorisme.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Senin (2/10/2017), Presiden AS Donald Trump hanya menyebut insiden itu sebagai "aksi murni kejahatan".
Trump disebut seakan sengaja tidak mendeskripsikan kejadian itu berkaitan dengan terorisme dalam negeri.
Padahal, menurut hukum yang berlaku di Nevada, motif sebenarnya tidak diperlukan untuk memastikan apakah sebuah serangan dapat disebut terkait terorisme.