Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wartawan NHK Miwa Sado yang meninggal berusia 31 tahun, Juli 2013, hari ini (4/10/2017) diumumkan Kantor Inspeksi Tenaga Kerja Jepang bahwa kematiannya karena kelebihan kerja (Karoshi) selama 159 jam kerja sebulan sebelum kematiannya.
"Walaupun telah berlalu empat tahun, kami tidak dapat menerima kematian anak perempuan kami dari kerja paksa sebagai kenyataan. Ini tidak akan menyia-nyiakan kesalahpahaman tentang ketidakbahagiaan, penyesalan, duka yang diderita oleh diri kami sendiri, Kami ingin Anda melakukan yang terbaik untuk mencegah hal serupa ini janmgan sampai terulang lagi di masa depan kepada siapa pun," papar keluarga Sado.
Sementara pihak NHK meminta maaf sedalamnya atas kejadian tersbeut.
"Kami berusaha menyampaikan kepada publik bahwa Sado telah meninggal dunia dan telah menerima sertifikasi kecelakaan kerja atas kematian akibat kerja paksa. Kejadian ini mengharuskan kami mereformasi metode kerja dengan merevisi sistem kerja wartawan sebagai pemicu, dan staf Kami selanjutnya akan meningkatkan ketelitian pemeliharaan kesehatan agar tidak terulang di masa depan," ungkap humas NHK hari ini.
Sado lulusan Universitas Hitotsubashi Tokyo bulan Maret 2005. Lalu Maret 2005 menjadi wartawan NHK.
Setelah bekerja 5 tahun di NHK Kagoshima, dia kembali ke Tokyo pada bulan Juli 2010.
Di Tokyo dia menjadi anggota klub wartawan Pemda Tokyo dan terakhir sebelum kematiannya banyak meliput kegiatan anggota parlemen Tokyo dan juga pemilu di Tokyo.
Empat hari setelah pemilihan umum untuk majelis tinggi , kembali ke rumahnya dan sangat terlalu lelah, terkena jantung dan meninggal di rumahnya tanggal 25 Juli 2013.
Baca: Aliansi Advokat Al Islam NKRI: Beliau Jenderal Kami, Kalau Dihina Kami Harus Turun Tangan
Penelitian yang dilakukan kementerian tenaga kerja Jepang dia terkena Karoshi, meninggal karena terlalu banyak kerja, terlalu lelah sekali sehingga meninggal.
Di masa lampau beberapa karyawan yang meninggal karena Karoshi mendapat ganti rugi dari tempatnya bekerja sekitar 100 juta yen.
Belum diketahui kelanjutan hal ini, apakah mendapat ganti rugi dari NHK atau tidak karena terbukti kelalaian NHK sehingga terjadi Karoshi pada Sado berakibat akhirnya meninggal.