Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis Xiaojing terkena retinal artery occlusion (oklusi arteri retina).
Penyebabnya tak lain karena terlalu intens di depan layar smartphone.
Retinal artery occlusion memiliki rekam jejak medis yang buruk selama ini.
Kebanyakan orang yang mengidap penyakit itu mengalami kebutaan totoal pada akhirnya.
Hanya 20 hingga 35 persen yang pulih.
Dokter yang menangani kasus Xiaojing pun tak berani menjamin apakah penglihatan gadis tersebut bisa kembali seperti semula. Kasus naas ini bisa dijadikan pembelajaran dan instropeksi agar lebih bijak menentukan porsi dan durasi aktivitas sehari-hari.(Fatimah Kartini Bohang)
Sumber berita Kompas.com :"Gadis 21 Tahun Buta Setelah Main Game di Ponsel"