Pada kehamilannya di minggu ke 12, Laura mendapati mulut rahimnya menyusut hingga 3 cm, lebih pendek dari mulut rahim normal yang memiliki panjang 5 cm.
Dokter meminta dia untuk beristirahat total dan kontrol kandungan tiap tiga hari sekali.
Di usia kehamilan 20 minggu, mulut rahim Laura menyusut lagi hingga 1,8 cm.
Untuk menyelamatkan kandungannya, dokter melakukan operasi untuk menjahit mulut rahimnya agar tidak mengalami pembukaan sebelum waktunya.
Sayangnya, saat kehamilannya memasuki minggu ke 23, pada tanggal 27 Oktober 2016, air ketuban Laura pecah.
Itulah sebabnya dia harus menjalani operasi persalinannya untuk mengeluarkan Arthur kecil dari dalam kandungannya.
INTISARI/Aulia Dian Permata
Artikel ini sudah dipublikasikan di INTISARI dengan judul: Lahir Prematur 23 Minggu, Bayi Mungil dengan Berat Hanya 0,5 Kg Ini Berhasil Selamat!