Dalam sebuah artikel untuk NYMag yang diadaptasi dari bukunya, Wolff menggambarkan kekagumannya -dan rasa kecewanya- di kamp Trump pada kemenangan pemilu November 2016.
"Tak lama setelah pukul 8 malam pada Malam Pemilu, saat tren tak terduga kemenangan -Trump benar-benar menang. Dengan yakin, Don Jr mengatakan kepada seorang teman bahwa ayahnya, atau yang biasa dia panggil DJT, terlihat seperti melihat hantu. Melania seakan ingin menangis - dan itu bukanlah tangis kegembiraan. Dalam waktu kurang dari satu jam, dalam pengamatan Steve Bannon yang tidak disengaja, Trump yang bingung berubah menjadi Trump yang tidak percaya dan kemudian menjadi Trump yang ketakutan. Tetapi yang selanjutnya terjadi adalah transformasi terakhir: Tiba-tiba, Donald Trump menjadi pria yang percaya bahwa dia pantas menjadi, dan sepenuhnya mampu menjadi presiden Amerika Serikat. "
3. Trump 'marah' saat pelantikan
Wolff menulis:
"Trump tidak menikmati upacara pelantikannya sendiri, dia marah karena bintang level A tidak mau mengisi acara tersebut, dia tidak puas dengan akomodasi di Blair House, dan terlihat bertengkar dengan istrinya, yang sepertinya hampir menangis. Sepanjang hari, wajahnya menunjukkan raut apa yang disebut orang-orang disekitarnya wajah golf: marah dan kesal, bahu membungkuk, lengan berayun, alisnya berkerut, bibir mengerucut."
Tapi juru bicara Ibu Negara AS menolak klaim tersebut.
Direktur komunikasi Stephanie Grisham mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Nyonya Trump mendukung keputusan suaminya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dan pada kenyataannya, mendorongnya untuk melakukannya. Dia yakin dia akan menang dan sangat bahagia saat melakukannya."
4. Trump suka 'mengejar' teman istri
Menurut kutipan lain dari buku tersebut, yang diperoleh media AS, Trump biasa menyombongkan diri bahwa tidur dengan teman-teman istrinya membuat "kehidupan layak dijalani".
"Dalam mengejar istri seorang teman, dia akan mencoba membujuk istri bahwa suaminya mungkin bukan seperti yang dia pikirkan," Wolff mengutip seorang teman Trump.
Menurut buku tersebut, ia akan mengundang istri-istri untuk diam-diam mendengarkan speakerphone percakapan yang Trump miliki di kantornya dengan suaminya.
Trump diduga melakukan olok-olok seksual dengan para suami dengan harapan dia bisa mengatakan sesuatu yang tidak bijaksana, dengan melontarkan pertayaan seperti: "Apakah kamu masih suka berhubungan seks dengan istrimu? Seberapa sering?"
5. Trump menemukan Gedung Putih 'menyeramkan'
Wolff menulis: