Selama 10 bulan, Anneliese menghadapi penyiksaan dalam ritual eksorsisme.
Tubuhnya mulai tak kuat, ia berhenti makan dan minum.
Dalam kondisi tubuh penuh luka, ia mengalami dehidrasi dan akhirnya meninggal akibat kekurangan gizi pada 1 Juli 1976.
Kisah tentang Anneliese ini mengguncang publik Jerman. Terutama setelah orang tua Anneliese dan kedua imam yang melakukan ritual eksorsisme dituduh oleh pengadilan telah melakukan pembunuhan.
Untuk membenarkan tindakannya, mereka membawa rekaman ritual tersebut ke pengadilan.
Tapi akhirnya kedua imam tersebut dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan akibat kelalaian dan dijatuhi hukuman enam bulan penjara (yang kemudian ditangguhkan) dan tiga tahun masa percobaan.
Orang tua dibebaskan dari hukuman karena mereka sudah dianggap "cukup menderita," sebuah kriteria hukuman dalam hukum Jerman.
"Hal yang mengejutkan adalah bahwa orang-orang yang terkait kasus ini merasa benar-benar percaya bahwa Anneliese memang dirasuki roh jahat," kenang Franz Barthel, yang melaporkan dalam persidangan untuk surat kabar harian regional Main-Post.
Meskipun dia mungkin menjadi sumber inspirasi bagi beberapa orang religius, kisah Anneliese Michel bukanlah salah satu contoh kasus spiritualitas yang mengalahkan sains, tapi orang-orang yang seharusnya lebih tahu daripada membiarkan wanita yang sakit mental itu meninggal.
Ini adalah cerita tentang orang-orang yang memproyeksikan keyakinan, harapan, dan keyakinan mereka sendiri terhadap delusi seorang wanita, dan harga yang dibayarkan untuk kepercayaan tersebut. (*/berbagai sumber)