TRIBUNNEWS.COM, DOUMA - Sebuah pemandangan mengharukan terjadi ketika seorang bayi ditemukan masih hidup di dalam reruntuhan sebuah gedung.
Diwartakan Daily Mirror Rabu (7/3/2018), peristiwa tersebut diabadikan oleh Ismail Alabdullah, seorang aktivis Pertahanan Sipil Suriah (SCD) di Twitter.
Dalam video berdurasi satu menit tersebut, beberapa petugas penyelamat awalnya berada di reruntuhan sebuah gedung di Douma, Ghouta Timur.
Baca: Pemerintah Sri Lanka Blokir Facebook Gara-gara Postingan Berisi Ajakan Menyerang Kelompok Tertentu
Salah seorang petugas tengah mengais puing-puing ketika dia menemukan ada bayi yang terkubur di dalamnya.
"Ya Tuhan!" teriak petugas tersebut kala mengetahui kalau si bayi ternyata masih hidup.
Dibantu relawan lain, dia langsung mengevakuasi bayi itu.
"Berusaha menyelamatkan seorang bayi.
" Kalimat ini ditulis Alabdullah sebagai caption. Dia mengonfirmasi kalau bayi itu berhasil selamat setelah ada netizen yang menanyakannya.
Peristiwa tersebut mendapat reaksi dari anggota Komite Palang Merah Internasional, Pawel Krzysiek.
Krzysiek mengatakan, aksi penyelamatan bayi tersebut menunjukkan betapa gentingnya situasi yang ada di Ghouta Timur.
"Masyarakat dengan putus asa sering bercerita kepada kami, anak-anak seharusnya tidak hidup di tengah situasi seperti ini," ujar Krzysiek.
Adapun militer Rusia Selasa (6/3/2018) mengumumkan, sebanyak 13 orang warga sipil berhasil diselamatkan dari Ghouta Timur dengan menumpang truk bantuan kemanusiaan.
Sebelumnya pada Sabtu (3/3/2018), Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan, tidak akan menghentikan tekanan militer ke wilayah yang dikuasai oposisi itu.
Ditambahkannya, serangan tetap akan memperhatikan dan tidak melanggar jeda kemanusiaan selama lima jam setiap harinya yang telah ditetapkan sekutu utamanya, Rusia.
Selama dua pekan berlangsungnya serangan udara dan bombardir ke Ghouta Timur, dilaporkan sebanyak 700 warga sipil telah menjadi korban tewas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkubur di Reruntuhan, Bayi Ini Masih Hidup ketika Diselamatkan",
Penulis : Ardi Priyatno Utomo