Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Apakah akan ada tsunami Melayu dalam pemilihan umum ke-14 mendatang atau disebut '14th General Election' (GE14)?.
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menegaskan, hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Dikutip dari laman Bernama, Junat (6/4/2018), ia meyakini tidak ada penolakan terhadap partainya, United Malays National Organization (UMNO).
"Saya tidak mendeteksi Tsunami Melayu, Tsunami Melayu berarti penolakan terhadap UMNO, saya tidak melihat itu (terjadi)," kata Najib.
Kami telah mengambil bagian dalam pemilihan sebelumnya, iti menjadi ujian dan juga penilaian bagaimana perasaan masyarakat Melayu dan saya tidak melihat Tsunami Melayu," jelas Najib.
Ketua Barisan Nasional (BN) yang trlah mengunjungi berbagai negara menjelang GE14 itu kembali menyampaikan bahwa suasana hati dan sentimen masyarakat lebih baik dibandingkan pemilihan terakhir.
"Saya tidak melihat mood (mereka) untuk mengubah pemerintahan," tambah Najib.
Ketika ditanya mengenai pemilih keturunan Tiongkok dan suasana menjelang pemilihan, Najuh mengatakan sulit bagi dirinya untuk menyampaikan hal itu sat ini.
Karena kecenderungan voting mereka itu hanya akan jelas pada menut-menit terakhir.
"MCA mengatakan, orang Tiongkok akan kembali (memilih BN), beberapa orang mengatakan tidak, untuk pemilih Tiongkok, anda hanya akan mendeteksi (pola voting itu pada) menit terakhir lantaran mereka merupakan pemilih strategis".
Mereka, kata Najib, akan memilih berdasarkan pertimbangan tertentu, jadi kami belum tahu pasti, dan tidak ada yang tahu pasti.
Namun ia menekanlan bahwa Tiongkok akam mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dengan BN, khususnya dalam hal memiliki perwakilan yang lebih kuat di pemerintahan.
"Saya tidak bisa terus memberikan empat atau lima (posisi) menteri, jika mereka (komunitas Tionghoa) tidak mendukung BN, jadi mereka (pemilih Tiongkok) harus membuat pilihan," tegas Najib.
Nantinya jika pemilih Tiongkok memutuskan untuk tetap mendukung BN, maka kelak kemakmuran Malaysia juga akan menguntungkan komunitas tersebut.
"Jika negara itu makmur, begitu pula Tiongkok, jika kita bergerak dengan kuat secara ekonomi, komunitas Tionghoa di negara itu akan mendapatkan manfaat," papar Najib.
Terkait Partai Warisan Sabah yang dipimpin oleh Datuk Seri Mohd Shafie Apdal, Najib menilai partai itu tidak cukup kuat untuk menciptakan tsunami politik di Sabah.