Ia pun berjanji bahwa pemerintah akan menanggapi secara sungguh-sungguh terkait perkembangan anti-semitisme di Jerman.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas menuliskan cuitannya bahwa "orang Yahudi tidak lagi akan merasa terancam di sini, ini tanggung jawab kami untuk melindungi kehidupan Yahudi di sini,".
Pernyataan tersebut ditulisnya menanggapi pembunuhan enam juta orang Yahudi Eropa yang dilakukan Jerman di bawah NAZI dalam gerakan Holocaust yang terjadi pada 70 tahun silam.
Polisi Berlin mengatakan kedua korban yang diserang terkait isu anti-semit itu berusia 21 dan 24 tahun, namun polisi enggan menyebutkan nama mereka.
Saat ini polisi pun mengaku masih mencari para pelaku penyerangan itu.
Ada dua organisasi Yahudi memposting video yang menunjukkan bahwa seorang pemuda menyerang korban sambil berteriak 'Yahudi'.
Kepala Dewan Pusat Muslim di Jerman, Aiman Mazyek menuntut hukuman bagi para pelaku serangan tersebut.
Ia menuliskan cuitan di akun Twitternya bahwa, "(serangan) itu membuat saya marah karena saya melihat kekerasan seperti itu penuh dengan kebencian,".
Merkel pun kembali menyampaikan ketegasannya bahwa pemerintah jerman akan berusaha memerangi perkembangan anti-semitisme di negara itu.
"Ada anti-semitisme diantara warga Jerman sayangnya, dan juga anti-semitisme dari wilayah berbahasa Arab dan pemerintah akan melakukan segalanya (untuk menentangnya)," kata Merkel kepada wartawan.
Polisi mengatakan, setelah diserang menggunakan sabuk, para pelaku membawa Armoush pergi dan mereka hendak menyerang kembali menggunakan botol kaca namun seorang saksi melerai mereka.
Kelompok RIAS mengatakan ada 947 insiden anti-semit yang terjadi, termasuk 18 serangan dan 23 ancaman pada tahun lalu.
Insiden anti-semit itu telah meningkat di seluruh wilayah Jerman.
Beberapa siswa Yahudi telah melaporkan intimidasi anti-semit yang dilakukan di sekolah-sekolah dalam beberapa bulan terakhir.
Juga terjadinya pembakaran bendera Israel yang dilakukan pada protes baru-baru ini di Berlin.