Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Filipina telah memerintahkan pada Rabu kemarin, agar Biarawati lansia asal Australia dideportasi karena membuat murka Presiden Rodrigo Duterte.
Duterte menuduh biarawati itu terlibat dalam kegiatan politik ilegal di luar pekerjaan misionarisnya.
Biarawati itu bernama Patricia Fox yang kini telah berusia 71 tahun, ia sempat ditahan sementara pada pekan lalu.
Dikutip dari laman New Straits Times, Kamis (26/4/2018), Fox menjadi orang asing kedua yang dideportasi karena berani menentang Duterte dengan mengkritik kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diterapkan Presiden Filipina itu.
Layanan imigrasi Filipina mengatakan telah membatalkan visa misionaris Fox, padahal wanita itu sudah lama tinggal di Manila.
Fox mengaku bahwa ia bergabung dengan misi pencarian fakta baru-baru ini untuk menyelidiki dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap petani yang dilakukan oleh tentara yang memerangi pemberontak komunis.
Baca: Video Cuplikan Gol Mohamed Salah saat laga Kontra AS Roma
"Kami mengingatkan Fox untuk meninggalkan Filipina dalam 30 hari sejak ia menerima pesan ini," kata petugas imigrasi, dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan, Biarawati itu terlibat dalam kegiatan yang tidak diizinkan, berdasarkan syarat dan ketentuan visanya.
Setelah sebelumnya pihak otoritas Filipina menahan Biarawati Katolik itu semalaman pada pekan lalu, namun akhirnya membebaskannya tanpa dakwaan.
Duterte mengumumkan, dirinya secara pribadi telah memerintahkan penangkapan terhadap Fox Sebagai peringatan bagi kritikus asing agar menghentikan kritikan terhadap pemerintahannya.
"Saya memerintahkan ia untuk diselidiki, karena perilakunya tidak tertib," kata Duterte dalam pidatonya pekan lalu.
"Anda menghina saya dan berlindung dibalik jubah seorang Biarawati Katolik, anda orang asing, anda siapa? (Apa yang anda lakukan) ini pelanggaran kedaulatan," tegas Duterte, yang dianggap banyak orang ditujukan kepada Fox, seorang anggota biarawati Maria Sion yang berbasis di Manila.