TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad di Pemilihan Umum Malaysia membawa berkah bagi Pemimpin de facto oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. Anwar Ibrahim bakal menghirup udara segar pada 15 Mei mendatang.
Baca: Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Ajak Mahasiswa/i Terlibat Lewat Kompetisi Film Pendek
Dilansir dari Channel News Asia, Anwar Ibrahim juga bakal meraih pengampunan kerajaan usai kemenangan Mahathir Mohamad. "Dokumen pembebasannya tengah dikerjakan," ujar putri Anwar, Nurul Izzah, Sabtu (12/5).
Sebelumnya, wakil Perdana Meteri Wan Azizah wan Ismail menyebut sang suami, Anwar Ibrahim segera bebas.
Kabar tersebut diterima saat mengunjungi Anwar Ibrahim di Rumah Sakit Rehabilitasi Cheras selepas menjalani operasi bahu. "Jika direktur penjara menyatakan Anwar bisa bebas, kemungkinan dia bakal keluar 2-3 hari ke depan," kata Wan Azizah.
Setelah itu, Anwar bakal menerima pengampunan dari Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V. "Agong meminta pengampunan bisa digelar secepatnya," tuturnya.
Pengampunan itu penting. Sebab, meski bakal segera bebas, hak berpolitik Anwar dibekukan selama lima tahun ke depan kecuali dia diampuni.
Anwar merupakan politisi yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada 1993-1998, atau ketika periode pertama Mahathir Mohamad.
Politisi berusia 70 tahun itu merupakan sosok yang cemerlang, dan digadang-gadang bakal menjadi suksesor Dr M, julukan Mahathir. Namun, karier politiknya hancur ketika Mahathir menudingnya telah melakukan sodomi dan korupsi.
Dia kemudian dipenjara atas tuduhan sodomi di 1998. Kemudian di 2013, saat pemerintahan Najib Razak, Anwar kembali mendapat vonis lima tahun penjara atas tuduhan yang sama.
Sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu (9/5), Mahathir menyambangi musuh lamanya tersebut. Anwar kemudian menyerukan pengikutnya untuk membukakan jalan bagi Mahathir.
Sesuai dengan kesepakatan, politisi berusia 92 tahun itu hanya akan menjabat selama dua tahun, dan kemudian menyerahkannya kepada Anwar.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang baru dilantik mengatakan, raja Malaysia telah setuju untuk memberi pengampunan kepada ikon oposisi Anwar Ibrahim yang dipenjara.
"Raja menunjukkan kesediaannya untuk mengampuni Datuk Sri Anwar secepatnya," kata Mahathir merujuk pada Anwar Ibrahim.
Pernyataan pria berusia 92 tahun itu terlontar sehari setelah disumpah menjadi perdana menteri. Mahathir mencetak kemenangan bersejarah usai mengalahkan koalisi pemerintah sebelumnya, Barisan Nasional.
"Kami akan memulai proses grasi untuk memperoleh pengampunan bagi Datuk Sri Anwar," ucapnya. "Ini berarti grasi penuh. Dia harus dibebaskan dengan segera, saat dia telah diampuni," imbuhnya. (kps)