TRIBUNNEWS.COM - Jadi kelompok teroris yang banyak dibicarakan dunia, ternyata ISISpunya satu sumber dana tak terduga.
Diberitakan oleh Al Arabiya (23/56/2018), pejuang ISIS di Afghanistanmeraup keuntungan hingga ribuan dolar per tahun dengan penambangan mineral talc ilegal.
Dilaporkan oleh Global Witness, kebanyakan hasil penambangan talc ini dijual ke produsen Amerika Serikat dan Eropa.
Sekitar 500.000 ton talc, biasa digunakan sebagai bahan baku cat hingga bedak bayi, diekspor dari Afghanistan setiap tahunnya di bulan Maret.
Sebelum sampai ke negara tujuan, talc ilegal ini 'transit' dahulu ke Pakistan, baru kembali diekspor ke negara-negara tujuan.