TRIBUNNEWS.COM, KUALALUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak tengah dirundung masalah.
Baru-baru ini ia berusan dengan hukum dalam kasus megakorupsi, ia juga diduga terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan seorang model asal Mongolia.
Altantuya Shaaribuu, yang diduga merupakan kekasih simpanan Najib, diculik lalu dibunuh, menggunakan peledak C4.
Menurut penelusuran Altantuya adalah wanita yang berprofesi sebagai model asal Mongolia.
Altantuya dilahirkan pada tahun 1978 dari pasangan Shaaribuu Setev dan ibunya Sh Altantsetseg.
Ia dibesarkan di Rusia dan mengenyam pendidikan di Prancis dan China.
Baca: Satu Bulan saling Diam dengan Angga Wijaya, Dewi Perssik: Kalau Mau Balik Sama Aku Ayo
Berkat pendidikan internasionalnya, ia fasih berbahasa Rusia, Inggris, Mandarin dan Prancis dan kemudian tahun 1990 ia kembali ke negara asalnya, Mongolia.
Saat kembali ke Mongolia, ia bekerja sebagai seorang guru, sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, dan model paruh waktu.
Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat pekerjaan di luar negeri termasuk di Hong Kong pada tahun 2005.
Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.
Baca: Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 1.000 Per Gram
Di situlah keduanya diduga menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.
Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.
Bahkan Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.
Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib ia malah diculik.