"Kami memiliki satu tujuan, untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang. Dan mengirim pesan ke dunia: Tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja," ujar ayah Najjar.
Sementara itu, pernyataan dari Kementerian Kesehatan Gaza berkabung atas kepergian Najjar dan dianggap sebagai martir.
Saat diwawancarai oleh Reuters pada bulan April pun Najjar mengatakan dia akan melihat demonstrasi tersebut sampai akhir.
Bahkan ia juga sempat mengunggah seruannya di akun Facebook pribadinya sebelum meninggal dunia.
"Saya kembali dan tidak mundur,"
VIRAL: Sebelum Tewas Ditembak Tentara Israel, Inilah Pesan Terakhir Perawat Razan Najjar untuk Sang Ayah
"Serang saya dengan pelurumu. Saya tidak takut," tulis Najjar pada akun Facebook-nya.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan Retno Palupi)