Melihat hal ini, banyak netizen yang menyebut jika Razan kecil merupakan generasi penerus perawat Razan.
"Penerus generasi" tulis @juzdil.avriliyan
"Insyaallah akan muncul ribuan Razan di bumi" tambah @daffa_dav
"serasa hidup kembali, penerus razan" imbuh @vina_inayah
Semoga kelak saat dewasa kamu bisa setangguh Razan an-Najjar ya dek!
Pemakaman Razan
Terlalu lelah untuk mencucurkan air mata lagi, Sabreen al-Najjar mengingat terakhir kali dia melihat putrinya, Razan, hidup.
"Dia berdiri dan tersenyum kepada saya, mengatakan dia menuju ke tempat protes," kata pria berusia 43 tahun itu kepada Al Jazeera dari rumahnya di Khuza'a, Jalur Gaza selatan.
Protes itu adalah demonstrasi Jumat ke-10 yang diadakan oleh Palestina sejak 30 Maret 2018 dekat pagar dengan Israel yang dijuluki the Great March of Return.
Putri Sabreen, Razan yang berusia 21 tahun, telah menjadi sukarelawan untuk membantu mereka yang ditembak oleh penembak jitu Israel.
"Dalam sekejap mata, dia keluar dari pintu. Saya berlari ke balkon untuk mengawasinya di luar tetapi dia sudah berjalan ke ujung jalan," kata Sabreen, Sabtu, dikelilingi oleh sanak keluarga, teman-teman dan pasien wanita putrinya pernah dirawat.
"Dia terbang seperti burung di depanku."
Di tempat protes di Khuza'a, saksi mengatakan bahwa Razan mendekati pagar pada hari Jumat dengan mengenakan rompi medisnya dan kedua lengannya terangkat untuk menunjukkan kepada tentara Israel 100 meter jauhnya bahwa dia tidak menimbulkan ancaman.
Niatnya adalah untuk mengevakuasi seorang pengunjuk rasa yang terluka berbaring di sisi lain pagar, setelah dia berhasil memotong lubang melalui itu.