News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Meski Dilarang di Jepang, Dunia Kasino Jadi Sumber Keuangan Kelompok Yakuza

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naoto Miyazaki, pengelola kasino Baccarat ditangkap polisi, Rabu (3/10/2018) malam di Yokohama

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dunia kasino, bagian dari dunia bawah tanah di Jepang, sampai kini masih dilarang.

UU Kasino yang disahkan beberapa bulan lalu baru bisa diimplementasikan sekitar pertengahan tahun depan dengan berbagai syarat yang sangat ketat.

Sementara kasino melibas ke berbagai bidang termasuk pemain bulutangkis terkenal Kento Momota (24).

Kento Momota mengaku ikut terseret ke dunia judi kasino Baccarat 7 April 2016.

Akibatnya dia kehabisan uang 500.000 yen dalam enam kali permainannya di kasino ilegal Jepang.

"Kemarin malam seorang pemilik kasino ilegal di Yokohama, Naoto Miyazaki (38) ditangkap polisi Perfektur Kanagawa karena melakukan perjudian Baccarat gelap di Yokohama," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (4/10/2018).

Lima tamunya juga ikut diperiksa polisi dan kasino ilegal itu dibuka sejak April 2018 dengan jumlah tamu per hari sekitar 10 orang.

Baca: Lagi, Anak Sapi Ditemukan Mati Tapi Organ Dalamnya Raib

Sementara jumlah uang masuk sampai terhitung sekitar 90 juta yen. Ini berarti per bulan dapat 15 juta yen atau penghasilan judi ilegal Baccarat sekitar Rp 2,1 miliar.

Kasino ilegal di Tokyo rata-rata dibuka dengan luas ruangan sekitar 50 sampai 100 meter persegi.

Tidak sedikit pula yang berpindah-pindah agar tidak terendus polisi.

"Saya pernah memiliki banyak toko juga mewah seperti perabotan. Sekarang kami mengubah lokasi sebulan sekali untuk melarikan diri dari kejahatan. Jadi ini sangat penting bagi toko-toko yang memudahkan berkonsentrasi pada permainan kasino," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (4/10/2018).

Tidak sedikit kasino ilegal buka 24 jam dengan makanan dan minuman keras gratis.

Ada pelayan yang berhati-hati dengan pakaian hitam dan menempatkan petugas yang sama terampilnya dengan toko-toko mereka yang memiliki reputasi baik.

Petugas seperti itu dapat melakukan penyamaran tanpa terlihat oleh pelanggan.

Baca: Akbar Tandjung Khawatir Kasus Dugaan Korupsi Proyek PLTU Riau-1 Bakal Menggerus Suara Partai Golkar

"Anda bisa menang, ayo bermain terus, kalau pun kalah juga kan kita senang semua," kata si provokator, petugas yang menyamar hingga membuat si pemain penasaran.

Kasino ilegal dibacking oleh kalangan mafia Jepang (yakuza) sebagai peti besi penghasilan mereka yang sangat menarik.

"Pelanggannya adalah orang yang sama kebanyakan yang daftarnya sudah dimiliki kalangan kasino Jepang. Mereka sudah ketagihan main di kasino. Seringkali tak peduli dengan penggerebekan polisi sekali pun," ujarnya.

Kemajuan IT bisa saja ikut Baccarat tetapi para pemain hanya melakukan permainan anak-anak. Itu sebabnya mereka bermain langsung face to face di kasino ilegal Jepang.

Daya tariknya, mereka berharap menang dan mendapatkan uang berlipat ganda dengan mudah.

Baca: Gunung Soputan Masih Keluarkan Asap Kawah, Debunya Mengarah ke Barat Daya

Bahkan dari suasana judi tersebut ada pula berjudi permainan olahraga misalnya bisbol ikut pula dalam perjudian dunia bawah tanah di Jepang.

"Para penjudi juga biasanya dekat dengan wanita. Itu sebabnya dalam kasino ilegal seringkali ada wanita cantik sebagai bumbu dan pemanas pemain (karena gengsi dilihat wanita cantik) supaya bermain terus menerus," katanya.

Perebutan dunia kasino di Jepang semakin keras setelah Yamaguchi-gumi pecah menjadi Kobe Yamaguchigumi dan pecah lagi menjadi Ninkyo Yamaguchigumi.

Di Tokyo sendiri kasino ilegal banyak bertebaran di daerah Roppongi, Kabuki-cho, Shibuya, Yokohama, bahkan juga daerah hitam rendahan banyak PSK seperti Kinshicho, ikut bertebaran kasino gelap.

Persaingan di dunia bawah tanah itu juga termasuk lapor melapor ke pihak kepolisian.

Ada pula oknum polisi yang dipegang kalangan yakuza tersebut sebagai sumber informasi. Jadi apabila ada penggerebekan sudah diketahui lebih dulu.

Baca: Seorang Pengungsi Korban Gempa Sulteng Meninggal di RSUD Mamuju

Tapi bila informasi polisi tidak bocor, biasanya dikerahkan sekitar 100 petugas polisi untuk menggerebek sebuah kasino agar semua tidak melarikan diri beserta data dan bukti bukti yang ada.

"Saya telah melakukan kasino kembali di Sakae Nagoya dan Tokyo Roppongi dengan berbagai tenaga cukup terampil. Kodo-kai untuk backing yakuza di Nagoya dan Yamaguchigumi atau Sumiyoshikai untuk backing di Roppongi," kata dia.

Dengan UU Kasino yang baru tahun depan akan diberlakukan secara aktif, polisi Jepang pun sebenarnya agak keberatan karena memungkinkan pengumpulan uang besar-besaran yang ujungnya lari ke yakuza yang berarti akan semakin memperkuat yakuza lagi.

Bagaimana mengantisipasi kasino legal mulai tahun 2020 mendatang jadi tugas tanggung jawab dan pekerjaan berat polisi karena terkait uang belakang yang mungkin saja lari ke yakuza.

Dengan demikian akan kembali memperkuat posisi keuangan yakuza lagi di mana masa lalu kekayaannya bisa mencapai 80 miliar dollar AS untuk Yamaguchigumi saja di masa sukses tahun 70-80an, sama kekayaan seperti sebuah produsen mobil terbesar di Jepang.

Apakah dunia kasino Jepang akan bisa membangkitkan perekonomian negara Jepang atau malah memperkaya kalangan yakuza?

Waktu akan berbicara dalam tiga tahun mendatang setelah Olimpiade 2020 selesai.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini