TRIBUNNEWS.COM -- Dokumen mengerikan menjelaskan bahwa Jamal Khashoggi bukan korban satu-satunya kekejaman Arab Saudi terhadap pihak yang dianggap bersalah.
'Pembunuhan mengerikan' wartawan menyusul hilangnya tiga pangeran kerajaan, yang diasingkan, saat House of Saud memburu para pembangkangnya di luar negeri.
Jamal Khashoggi adalah pria pembangkang yang lenyap (dilenyapkan) pada 2 Oktober, setelah berjalan masuk ke konsulat Saudi di Istanbul, Turki, sebagaimana diulas Daily Mail, dikutip Warta Kota, Kamis (19/10/2018).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa cat baru ditemukan di gedung itu
Dossier sekarang menunjukkan hilangnya Khashoggi menyusul tiga insiden lainnya
Pukul 1.14 siang tanggal 2 Oktober, kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul dan "keluar" dari muka Bumi ini.
Dia menghilang seolah-olah dia tidak pernah ada.
Tetapi, peristiwa kejam itu dari kepergiannya yang menjadi korban kekejaman, tumbuh semakin besar dari hari ke hari.
Semakin ditutupi, api semakin membesar.
Berikut liputan yang dilakukan Daily Mail terhadap kasus pembunuhan yang menyita perhatian dunia itu.
Sekarang, telah dipercaya secara luas oleh publik bahwa Khashoggi terbunuh di dalam gedung oleh anggota regu algojo pencabut nyawa rezim Saudi, oleh sejumlah 15 pria kuat, yang bengis, yang telah terbang ke kota itu pada hari yang sama.
Para pelaku juga diperkirakan langsung "dilenyapkan" oleh dalang kasus ini.
Pada hari Senin, polisi dan jaksa memeriksa gedung konsulat di Istanbul selama lebih dari delapan jam.
Sekarang, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan mereka menemukan cat baru di gedung tempat Khashoggi lenyap.