Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Ketua Majelis Nasional Venezuela sekaligus Presiden sementara yang 'memproklamirkan' diri sendiri, Juan Guaido mengatakan pada Selasa kemarin bahwa ia menunjuk perwakilan diplomatik di sejumlah negara, termasuk AS, Kanada, Argentina, Kolombia dan Grup Lima.
Ia kemudian mendaftarkan orang-orang yang ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (30/1/2019), Guaido menambahkan bahwa parlemen telah menyetujui mereka.
Perlu diketahui, negara-negara yang ditunjuk oleh Guaido itu merupakan negara yang mengakuinya sebagai Presiden sementara Venezuela.
Baca: Siswi SMP Diperkosa Driver Ojol di Toilet Rumah Sakit, Korban Tak Kenal Pelaku yang Mengaku Polisi
Pada Senin lalu, AS menerima penunjukkan Guaido terhadap Carlos Alfredo Vecchio sebagai Kuasa Hukum dari pemerintah Venezuela di AS.
Selain itu, protes massa pun dilakukan di seluruh Venezuela dan berlangsung selama beberapa hari.
Kemudian pada Rabu waktu setempat, Guaido menyatakan dirinya sebagai Presiden sementara Venezuela.
Baca: Mimpi Aneh Soeharto Sebelum Meninggal Dunia, Nonton Gamelan dengan Sinden Asal Sunda
Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol pada Sabtu lalu telah menyatakan bahwa mereka mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela jika negara itu tidak mengumumkan pemilihan presiden dalam waktu delapan hari.
Di sisi lain, Rusia, Kuba, Tiongkok, Turki dan Iran telah memberikan dukungan penuh kepada rival Guaido, yakni pemerintahan saat ini Nicolas Maduro.
Maduro sendiri menyebut Venezuela sebagai 'korban konspirasi AS', merujuk pada pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pence yang menjanjikan Juan Guaido 'dukungan penuh AS' sehari sebelum Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin baru Venezuela.
Nicolas Maduro juga menekankan bahwa Venezuela telah mengadakan pemilihan umum yang sah baru-baru ini dan mendesak negara-negara Eropa untuk menarik tuntutan mereka.