Laporan wartawan Tribunnews.com Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana di Christchurch Hospital, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) gaduh setelah aksi penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.
Para keluarga dan kerabat yang kebingungan memenuhi halaman Christchurch Hospital menanti kepastian keluarga mereka.
Tangis dan ratapan terdengar di mana-mana. Beberapa orang mengetahui keluarga dan kerabat mereka tidak bisa pulang ke rumah.
"Kami mendapat kabar yang sangat buruk. Kami memikirkan teman kami, kami rasa dia telah meninggal," ujar Mahdi Zougub yang dipeluk temannya dikutip dari NZ Herald.
Zougub (22) menuturkan dia sedang berjalan ke Masjid Al Noor yang berada di Deans Ave ketika seorang teman menelepon dan bercerita soal penembakan.
Setelah itu Zougub tidak dipersilakan masuk ke masjid.
"Saya bisa melihat mayat-mayat. Sekarang kami sedang menunggu kepastian soal kerabat kami yang hilang. Kami hanya ingin masuk dan mencari mereka," tutur Zougub.
Beberapa orang korban penembakan telah dipersilakan pulang setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Satu di antaranya adalah seorang pria yang terluka di tangan dan kakinya.
Pria itu mengatakan telepon genggam dan dompetnya tertinggal di masjid dan dia tidak bisa menelepon taksi.
"Saya tidak memercayai ini. Anak-anak saya, saya lega tidak mengajak mereka salat hari ini," ujar dia.