TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Seorang siswi berusia 18 tahun tewas dibakar hidup-hidup setelah menolak mencabut tuduhan percobaan perkosaan yang dilakukan kepala sekolahnya.
Dikutip dari Kompas.com, sejumlah laporan menyebut, Nusrat Jahan Femi disiram menyak tanah sebelum dibakar hidup-hidup di atas atap sekolahnya di Dhaka, Bangladesh.
Femi meninggal dunia pada Rabu (10/4/2019) setelah sempat menjalani perawatan di RS Dhaka Medical College karena mengalami luka bakar sebanyak 75 persen.
Namun, saat Femi terbaring lemah di ranjang rumah sakit, dia membeberkan rincian serangan tersebut kepada kakak laki-lakinya.
Sang kepala sekolah Siraj-ud-Daula sebenarnya sudah ditahan sejak akhir bulan lalu karena dituduh mencoba memperkosa Femi di kantornya.
Namun, kepolisian sejauh ini belum menyimpulkan serangan terhadap Femi adalah perintah sang kepala sekolah.
Polisi hanya mengatakan, sebanyak 13 orang, termasuk dua orang gadis, terlibat dalam serangan terhadap Femi ini.
Polisi sudah menangkap delapan orang terkait kematian Femi dan mengatakan salah satu dari mereka yang ditangkap adalah seorang guru.
Kepala Biro Investigasi Banaj Kanti Majumdar mengatakan, beberapa orang termasuk salah seorang tersangka mengunjungi sang kepala sekolah di tahanan beberapa hari sebelum serangan itu.
Kakak laki-laki Femi mengatakan, serangan brutal itu terjadi hanya beberapa menit sebelum adiknya menjalani ujian bahasa Arab.
Kepada harian The Daily Star, sang kakak mengatakan, Femi dibujuk untuk datang ke atap sekolah oleh empat orang yang mengatakan teman Femi mengalami serangan di sana.
"Orang-orang itu meminta adik saya menarik tuduhannya terhadap kepala sekolah. Femi menolak dan salah seorang dari mereka menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya dan menyalakan api," ujar sang kakak.
"Dengan tubuh yang dilalap api, adik saya berlari ke lantai bawah dan berteriak minta tolong. Sejumlah siswa kemudian membantu memadamkan api," tambah dia.
Dia menambahkan, Femi mengatakan, para penyerang itu kemungkinan besar adalah perempuan dan mereka menutupi wajah serta tangan mereka.
Kasus ini memicu aksi protes besar-besaran mengutuk para pelaku pembakaran terjadi di Bangladesh.
Bakan PM Sheikh Hasina mendesak agar para pelaku kejahatan keji itu dijatuhi hukuman berat agar menjadi contoh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tuduh Kepala Sekolah Memperkosanya, Siswi Ini Dibakar Hidup-hidup"