Ledakan yang terjadi saat umat Kristen sedang merayakan Paskah itu, berada di gereja sisi utara ibu kota Kolombo dan kota Negombo tak jauh dari Kolombo.
"Belum ada laporan terkait WNI jadi korban," ujar Dubes Ardiyasa saat dihubungi Tribunnews.com.
Ia mengatakan, pihaknya masih mencari tau kemungkinan WNI menjadi korban, pada insiden yang melukai sekitar 150 orang itu.
"Kurang lebih 300 orang WNI berada di Sri Langka, kebanyakan di Kolombo dan sekitarnya," ucap dia.
Diketahui, sejumlah foto yang beredar di Twitter memperlihatkan kekacauan yang terjadi di dalam gereja St Anthony dan puing-puing bangunan yang berserakan di lantai.
Selain ledakan di dua gereja itu, kepolisian Sri Lanka menyebut kejadian serupa terjadi di hotel Sangri-La dan Kingsbury, keduanya di ibu kota Kolombo. (Kompas.com/BBC/Tribunnews.com/Rina Ayu).