Gempa 6,7 SR Berpotensi Tsunami Melanda Jepang pada Selasa 18 Juni 2019, 15 Orang Dilaporkan Terluka
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 15 orang terluka dalam gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter yang melanda bagian timur laut Jepang pada Selasa malam, 18 Juni 2019.
Japan Times melaporkan, Badan Meteorologi telah menyerukan adanya potensi longsor dan kerusakan rumah.
Ada pula kemungkinan gempa susulan dengan magnitudo yang sama beberapa minggu ke depan.
Gempa diprediksi akan terjadi di prefektur Yamagata dan Niigata.
Baca: Hari Ini Bambang Widjojanto Datangkan Sejumlah Saksi di Sidang Lanjutan Sengketa Hasil Pilpres
Baca: KPU: Link Berita Bukan Alat Bukti Persidangan
Diramalkan juga akan terjadi hujan di beberapa wilayah.
Seperti yang dikabarkan Japan Times, terdapat 9 orang terluka di Yamagata, 4 di Niigata dan masing-masing satu di Miyagi dan Ishikawa.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan Rabu pagi bahwa tidak ada kebakaran, kerusakan besar atau cedera serius yang terjadi.
Gempa yang terjadi sekitar pukul 10:22 malam di lepas pantai Prefektur Yamagata, membuat Badan Meteorologi untuk mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah pesisir prefektur Yamagata dan Niigata dan daerah Noto di Prefektur Ishikawa.
Baca: Tanggapi Tudingan Kriminalisasi Ulama, Kapolri Tito Karnavian Ungkap 7 Kali ke Tanah Suci
Baca: Klarifikasi Pegawai Inspektorat Tangerang Viral Hina Babu, Amelia Mengaku Ada yang Meretas Akun FB
Badan Meteorologi Jepang memperkirakan ketinggian tsunami mungkin mencapai 1 meter.
Tsunami 10 cm dilaporkan terlihat di pelabuhan Niigata tepat setelah tengah malam.
Namun Badan Meteorologi kemudian melepaskan peringatan dini tsunami untuk ketiga prefektur pada pukul 1:02 Rabu pagi.
Kota Murakami di Prefektur Niigata, yang mengalami tingkat 6 intensitas gempa, mendirikan 10 pusat evakuasi.
"Itu adalah guncangan yang tidak pernah saya rasakan dalam hidup saya," kata seorang pejabat kota yang berada di rumah tidur dengan anaknya saat itu.
"Awalnya ada guncangan vertikal yang mendorong saya ke atas, kemudian saya terus merasa sentakan itu berlangsung sekitar satu menit," katanya.
Gempa tersebut merupakan gempa paling kuat di Jepang sejak 6 September lalu, ketika sebuah gempa mematikan dengan skala 7 SR mengguncang kota Atsuma di Hokkaido.
Gempa kuat Selasa kemarin juga menghantam Tsuruoka di Prefektur Yamagata dengan magnitudo 6.
Magnitudo yang lebih rendah, yaitu 5 tercatat di Yurihonjo, Prefektur Akita, di Sakata, Prefektur Yamagata dan di Nagaoka dan Kashiwazaki di Prefektur Niigata.
Baca: Ketegaran Agung Hercules Berjuang Melawan Kanker Otak, Didoakan Ustaz di Kamar Rumah Sakit
Tohoku Electric Power Co. mengatakan sekitar 5.000 rumah tangga mengalami pemadaman listrik di Prefektur Yamagata dan 2.800 rumah tangga di Niigata pada 11:50 malam.
Beberapa jalan raya dan jalan di prefektur Yamagata dan Niigata ditutup karena bebatuan yang jatuh.
Sekretariat Otoritas Peraturan Nuklir mengatakan tidak ada kelainan yang dilaporkan di kompleks nuklir Kashiwazaki-Kariwa yang dijalankan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings Inc.
Tujuh unit komplek itu dalam posisi idle (berhenti) sejak Maret 2012.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan lewat konferensi pers bahwa tidak ada masalah di salah satu pembangkit nuklir di Jepang.
Baca: Bukan Mobil atau Rumah Mewah, 4 Pernikahan Sakral yang Viral karena Maharnya Lantunan Al Quran
East Japan Railway Co. mengatakan operasi Jalur Joetsu Shinkansen dihentikan sementara.
Kereta api juga menghentikan Jalur Tohoku Shinkansen tetapi layanan dilanjutkan kemudian.
Pemerintah Jepang kini membentuk satuan tugas untuk mengumpulkan informasi.
Wilayah pesisir yang menghadap ke Laut Jepang dari Hokkaido ke Prefektur Niigata telah mengalami gempa besar serupa di masa lalu.
Baca: Kim Jong Un Diberitakan Menceburkan Jenderalnya ke Tanki Penuh Ikan Piranha karena Rencanakan Kudeta
Shinji Toda, seorang profesor geologi seismik di Universitas Tohoku mengatakan, "Adanya patahan aktif yang terkonsentrasi (di sekitar daerah yang dilanda gempa bumi sebelumnya) dan patahan-patahan itu kemungkinan bergerak."
Toda menunjukkan bahwa ada kesamaan dalam skala dan mekanisme antara gempa hari Selasa dengan gempa yang pernah mengguncang Niigata pada tahun 2007.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)