Pada Selasa (6/8/2019) malam lalu, dia sungguh merasa tak sehat, hingga kawannya melarikannya ke unit gawat darurat.
Dokter langsung menduga Wang mengidap diabetes, sehingga langsung dilakukan pengujian gula darah.
Hasil yang muncul sungguh mengejutkan.
Kadar gula dari di tubuh pemuda itu mencapai 110 mmol/L – atau kira-kira 20 kali dari kadar gula darah manusia normal, 5,6 mmol/L.
Selain itu, dokter juga menemukan, Wang menderita asidosis (kondisi cairan tubuh yang berlebihan) dan gangguan kalium.
Lalu, temannya juga mengungkapkan, meskipun Wang masih muda, dia menderita hipertensi.
Dokter kemudian mendiagnosisnya dengan Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS), yang merupakan komplikasi serius yang disebabkan oleh diabetes.
Meskipun dokter mencoba untuk menyelamatkan Wang, tapi kondisinya kian memburuk dan dia meninggal dunia.
Dapat dipahami, Wang tidak tahu, dia menderita diabetes.
Lalu, dia minum minuman soda seperti minum air putih.
Dia juga gemar makan permen.
Wang Mingliang, Direktur Departemen Penyakit Akut dan Perawatan Kritis Rumah Sakit Sains dan Teknologi Suzhou, mengatakan, ada banyak penyebab HHS.
Antara lain adalah asupan minuman manis yang berlebih, asupan air yang tidak mencukupi, dan adanya infeksi akut.
Wang minum banyak minuman bergula, bukan air putih, dan secara bertahap dia mengalami dehidrasi parah.
Kondisi itulah yang memperburuk diabetes yang tidak terdiagnosis, dan akhirnya berevolusi menjadi HHS.
Mingliang mengatakan, minum minuman soda mungkin tak terlalu berpengaruh buruk sepanjang dikonsumsi tidak berlebihan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebiasaan Minum Soda Setiap Hari, Pemuda 30 Tahun Tewas"