Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo, mencurigai adanya 6.900 identitas palsu diajukan saat mengajukan lotre tiket pertama yang dijual untuk pertandingan Olimpiade Tokyo.
Hal itu dipastikan akan dibatalkan oleh panitia bila 100 persen terbukti palsu nantinya.
"Ada sekitar 30.000 identitas yang diterima panitia dan 6.900 di antaranya diduga kuat merupakan identitas palsu saat mengajukan diri untuk ikut lotre pembelian tiket Olimpiiade," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (29/9/2019).
Baca: Bongkar Isi DM Atta Halilintar, Bebby Fey Juga Ungkap Alasan Tak Ada Foto Berdua
Jumlah tiket yang dibeli mencapai total sekitar 180 juta yen, dan panitia memiliki kebijakan membatalkan pembelian jika ditemukan identitas pembeli ternyata palsu.
Dalam penjualan lotre pertama ini, 5,12 juta orang mendaftar, dan 960.000 orang menang sehingga total 3,22 juta tiket berbagai pertandingan terjual.
Panitia telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah pembelian penjualan lotre Olimpiade tambahan setelah penjualan lotre pertama diketahui ada banyak identitas palsu calon pembeli ditemukan.
Baca: Pengemudi Ojek Online Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal yang Duduk Bersamanya di Warung Bandrek
"Kami ingin terus memantau pembelian tiket palsu dan terus memantau. Informasi tentang tiket yang menang mungkin dijual kembali secara ilegal di internet. Harap berhati-hati untuk tidak melakukannya jual beli di internet," kata sumber itu.
Pihak panitia penyelenggara Olimpiade akan memonitor ketat semua internet terutama yang melakukan jual beli tiket Olimpiade dengan risiko membatalkan tiket tersebut setelah mengetahui nomor serinya.
Sementara penjualan tiket di loket atau toko resmi baru akan diumumkan mulai April 2020 mendatang.
Baca: Yuyu Ajak Berhubungan Usai RG Mandi, Hal Sama Dilakukan Putranya Itu Terhadap NP Sebelum Membunuhnya
Diharapkan banyak orang jangan terpancing oleh tawaran menarik yang dilakukan di internet karena akan berisiko pembatalan tiket yang diketahui dilakukan pembelian dengan identitas yang berbeda dengan kenyataan.
Tiap series dan nomor tiket sudah tercatat di jaringan komputer penyelenggaraan tercatat atas nama orang tertentu, sehingga saat memasuki stadiun olahraga apabila ketahuan berbeda identitas, akan ditolak masuk.
Berbagai upaya untuk mengurangi perdagangan tiket Olimpiade di pasar gelap terus dilakukan pihak panitia penyelenggaraan Olimpiade 2020, termasuk larangan calo berkeliaran di stasiun olahraga Olimpiade 2020 mendatang.
Bagi yang melakukannya akan langsung ditangkap di tempat dan diproses kepolisian Jepang.