Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Satu unit mobil di Kota Ichihara Chiba terbalik akibat Taifun No.19 (Hagibis) dengan kekuatan sekitar 935 hPa.
Taifun ini juga menenggelamkan banyak mobil di Kota Ise Perfektur Mie dan ratusan ribu orang mengungsi.
Selain itu dilaporkan 4 anak cedera akibat taifun.
"Peringatan sebenarnya sudah diberikan kepada sekitar 1,4 juta penduduk di 7 perfektur di Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com di Lembaga Meteorologi dan Geofisika Jepang, Sabtu (12/10/2019).
Hujan deras telah terjadi di Tokyo dan sekitarnya serta bunyi putaran angin taifun mulai terdengar perlahan.
Diperkirakan taifun tiba di Tokyo sekitar jam 3 siang sampai jam 6 sore nanti.
Baca: Istri Peltu YNS Diperiksa Polresta Sidoarjo Terkait Kasus Dugaan Fitnah Penusukan Wiranto
Empat anak kecil dan lima orang dewasa usia 20 tahunan mengalami cedera karena terpukul benda yang melayang akibat taifun.
Mobil tenggelam separuh di Kota Ise Perfektur Mie, dan mobil terbalik di Kota Ichihara Perfektur Chiba.
Sementara satu rumah di Chiba roboh dihajar taifun.
Kali ini taifun cukup berat menghantam Jepang.
Semua petugas sudah siap sejak kemarin baik polisi, ambulance, tenaga pemadam kebakaran.
Bahkan petugas listrik pun telah mengumumkan Chiba mati lampu.
Sedikitnya 140.000 penduduk sedang mengalami mati lampu, Sabtu (12/10/2019) di Chiba.
Menurut Observatorium Meteorologi Lokal Choshi, di Perfektur Chiba, kondisi atmosfer menjadi sangat tidak stabil ketika Topan 19 mendekat.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 12 Oktober 2019 - Capricorn Bakal Dapat Tekanan, Cancer Bernasib Baik !
Di Perfektur Shizuoka, di mana sebagian badai memasuki daerah itu, ketinggian air Hamakawa di Suruga-ku, Kota Shizuoka naik sejak Sabtu (12/10/2019) pagi dan jalan terdekatnya telah banjir.
Seorang pria berusia 60-an tahun yang sedang memperbaiki atap yang rusak di Kota Shimoda, tergelincir di atas genting yang basah dan jatuh sedikit terluka.
Seorang staf rumah sakit (41) yang dibawa ke tempat perlindungan di daerah Motomachi dengan 13 keluarga, termasuk anak-anak dan orang tua mengatakan, "Saya tidak mengungsi pada saat Taifun No. 15. Tapi kini terpaksa mengungsi karena dahsyat sekali taifun kali ini."
Di Tokyo, tempat perlindungan telah dibuka sebagai persiapan untuk antisipasi menghadapi taifun.
Baca: Gombalan Maut Rezky Aditya untuk Citra Kirana, Cantikan Kamu Lah!
Di lima distrik Tokyo (Sumida, Koto, Adachi, Katsushika, dan Edogawa), tempat zona nol meter di atas permukaan laut telah disiapkan untuk pengungsian dan telah ada yang datang ke tempat pengungsian pagi ini.
Dua belas wanita tua telah menghabiskan malam sejak kemarin di Gimnasium Sekolah Dasar Oyada di Nakagawa.
Seorang wanita (72) yang lahir tidak lama setelah Taifun Kathleen (September 1947), yang memiliki lebih dari 1.900 orang tewas dan hilang, mengatakan, "Kali ini taifun terbesar dalam sejarah. Saya mengungsi lebih awal karena kupikir itu akan menyebabkan kerusakan yang sama dengan Taifun Kathleen. Saya ingin topan itu berlalu tanpa kerusakan."
Lingkungan Edogawa, dikelilingi oleh Arakawa dan Edogawa, mendirikan markas tanggap bencana pada jam 8 pagi ini.
Takeshi Saito seorang penduduk setempat mengungkapkan, "Taifun kali ini tampaknya lebih cepat dan lebih kuat dari yang diperkirakan."