Menurut Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley, Trump akan memberikan pernyataan utama pada Minggu (27/10/2019) pukul 09.00 waktu setempat.
Jika tewasnya Abu Bakar Al-Baghdadi terkonfirmasi, maka keberhasilan operasi bisa menjadi nilai positif besar bagi Trump.
Siapa Al-Baghdadi?
Abu Bakar Al-Baghdadi diperkirakan lahir di Samarra, di utara Baghdad, pada 1971.
Sejumlah laporan menyebutkan ia adalah ulama yang aktif di masjid di Samarra ketika koalisi pimpinan AS melancarkan invasi pada 2003.
Ada yang mengatakan ia aktif di dalam gerakan Islam militan, ketika Saddam Hussein berkuasa.
Informasi lain menyebutkan, ia mengadopsi paham radikal saat ditahan di Kamp Bucca, fasilitas penahanan AS di Irak selatan yang banyak dihuni oleh komandan-komandan al-Qaida.
Ia adalah pemimpin kelompok di tubuh al-Qaeda yang kemudian berubah nama menjadi ISIS pada 2010.
Pada Oktober 2011, Washington secara resmi menyatakannya sebagai teroris dan menawarkan hadiah 25 juta dollar AS bagi siapa pun yang bisa menyediakan informasi yang berujung pada kematian atau penangkapan Al-Baghdadi. (AP/CNN/BBC/Reuters)
Bunuh Diri
Sebelumnya, Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bunuh diri ketika diserbu pasukan khusus AS.
Kabar tewasnya Baghdadi terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menuliskan kicauan di Twitter berbunyi "Sesuatu yang besar baru saja terjadi".
Dilaporkan AFP dan Daily Mirror Minggu (27/10/2019), Abu Bakar al-Baghdadi meledakkan rompi bom bunuh diri setelah tahu kansnya kabur kecil.
Baca: Profil Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdady, yang Dikabarkan Telah Tewas Akibat Bom Bunuh Diri
Baca: BREAKING NEWS : Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdady Tewas di Suriah
Media AS yang mengutip sumber internal memberitakan, pemimpin ISIS itu menjadi target operasi yang disetujui langsung oleh Trump.