ISIS sejauh ini belum memberikan tanggapan atau konfirmasi atas peristiwa itu.
Dalam keterangan yang disampaikan pada Minggu (27/10), Trump mengatakan pasukan AS telah membawa keadilan bagi hal yang ia sebut sebagai pemimpin teroris nomor satu di dunia, dalam serangan pada Sabtu (26/10/2019) malam di Suriah Barat Laut.
"Abu Bakar Al-Baghdadi sudah tewas. Ia adalah pendiri dan pemimpin ISIS, organisasi teroris yang paling kejam dan keras di dunia. Amerika Serikat telah memburu Baghdadi selama bertahun-tahun. Menangkapnya atau membunuhnya menjadi prioritas keamanan nasional pemerintahan saya."
"Pasukan Operasi Khusus AS melancarkan serangan malam hari yang berbahaya dan berani di Suriah barat laut dan merampungkan misi secara sempurna. Personel AS benar-benar luar biasa - saya menyaksikan sebagian besar aksi mereka," kata Trump sebagaimana dikutip dari BBC.
Baca: Sebelum Hari Ini, Abu Bakar Al-Baghdadi Pernah Dikabarkan Tewas pada 2017
Menurut Presiden Trump, pemimpin ISIS sudah lama diincar oleh AS.
Ditambahkan oleh Trump, operasi militer itu tidak sampai menelan korban di pihak AS, tetapi sejumlah pengikut Al-Baghdadi juga tewas, termasuk anggota keluarganya.
Menurut Trump, Al-Baghdadi bersembunyi di dalam terowongan dan membawa serta tiga anaknya.
Ia lantas dikejar oleh anjing serbu, dan kemudian meledakkan bom rompi yang dikenakannya.
"Ia tewas setelah berlari ke terowongan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang waktu," papar Presiden Trump.
Pada bagian lain, Presiden Trump menyampaikan terima kasih kepada Rusia dengan mengatakan militer Rusia membuka wilayah udara yang dikendalikannya sehingga AS dapat melancarkan serangan.
Namun seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia membantah pernyataan Trump.
Lebih lanjut juru bicara itu mengatakan kabar tentang tewasnya Al-Baghdadi mungkin saja hanya berupa laporan keliru sebagaimana yang terjadi sebelumnya.
Bagaimanapun, pengumuman Presiden Trump ini dikeluarkan menyusul pemberitaan bahwa militer AS melaksanakan operasi terhadap Abu Bakar Al-Baghdadi.
Presiden Trump sebelumnya membagikan sebuah twit yang samar-samar, mengatakan: "Satu hal yang sangat penting baru saja terjadi".