Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Kehakiman Jepang, Katsuyuki Kawai (56) yang baru terpilih akhir September lalu, Kamis (31/10/2019) mengajukan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Kawai mengundurkan diri karena melanggar peraturan dengan membagikan kentang dan jagung dengan nilai yang berlebihan kepada kantor istrinya, Anri Kawai, yang menang dalam pemilihan anggota parlemen majelis tinggi belum lama ini.
Kasus ini diperkirakan mengarah untuk menjatuhkan Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga yang sangat dipercaya oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
"Suga memang dekat dengan Anri. Setidaknya di muka umum tiga kali tertangkap kamera wartawan, baik saat kampanye selalu mendukungnya dan saat makan bersama di restoran seusai kampanye belum lama ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (1/11/2019).
Kasus Anri Kawai terungkap setelah majalah mingguan Shukan Bunshun menerbitkan cerita Anri membayar staf sementaranya sebagai Uguisujo dengan nilai uang jauh lebih besar dari aturan pemilu Jepang.
Aturan pemilu Jepang kalau memberikan uang tak boleh lebih dari 15.000 yen.
Namun Anri memberikan 30.000 yen kepada Uguisujo, penyuara kampanye mobil Anri saat kampanye di Hiroshima sekitar Juni-Juli 2019.
Anri terpilih sebagai anggota parlemen untuk majelis tinggi Jepang.
Kwitansi tanda terima menuliskan 12.000 yen dari Uguisujo, agar tak melanggar aturan pemilu Jepang dalam dua lembar dengan tanggal salah satunya 1 Juli 2019.
Namun kenyataan yang ada si penerima (uguisujo) menerima 30.000 yen per orang.
Selain itu mantan Menteri Kehakiman menyumbangkan kentang dan jagung berlebihan kepada kantor pemilu Anri yang kemudian membagi-bagikan kepada masyarakat Hiroshima.
Kedekatan Suga dengan Anri tampaknya akan mendapat sorotan dari anggota parlemen pusat Jepang khususnya kalangan oposisi yang diperkirakan akan menanyakan hal tersebut di dalam forum rapat parlemen resmi kepada Suga mengenai kedekatannya.
Penyelidikan di belakang layar khususnya oleh kalangan oposisi melihat seberapa jauh kedekatan keduanya.