TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu tak bisa berbuat apa-apa saat mendengar sang putra memohon agar tetap hidup ketika ditusuk orang tak dikenal.
Margaret Smith, saat itu tengah berada dalam sambungan telepon dengan putranya, Paul Smith (28).
Ditengah-tengah percakapan telepon, Margaret mendengar Paul memohon pada seseorang agar dibiarkan hidup.
Dikutip Tribunnews dari Mirror, insiden berdarah itu bermula saat Paul baru saja pulang makan siang dari KFC pada 30 Mei 2019.
Ia ditusuk George McAdam menggunakan gunting sebanyak 32 kali.
Baca: Patah Hati, Seorang Gadis Tewas Beberapa Jam setelah Tunangannya Meninggal, Sempat Tulis Pesan
Baca: VIRAL Foto Gadis Kecil Berdiri di Tanah Lapang, Bagian Kakinya Buat Warganet Twitter Bingung
Padahal sebelumnya, George telah dibebaskan dari Penjara Edinburgh dua minggu sebelum melakukan aksi kejamnya.
Tepatnya pada 15 Mei 2019.
Jaksa Ashley Edwards QC di Pengadilan Tinggi Glasgow mengatakan, Paul masih berbincang dengan sang ibu saat ditusuk.
"Dia masih berbicara dengan ibunya di telepon. Dia (Margaret, red) mendeskripsikan bagaimana dirinya mendengar teriakan mengerikan," ungkap Ashley.
"Dia mendengar putranya berkata, 'Tolong aku, telepon polisi, telepon polisi'," lanjut dia.
Mendengar teriakan Paul, Margaret pun berteriak pada sang suami agar menelepon 999.
"Ibu Paul langsung menyuruh suaminya untuk menelepon polisi setelah mendengar putranya butuh pertolongan," kata Ashley.
"Dia terus berada di sambungan telepon untuk memastikan keadaan putranya," imbuhnya.
Sayang, nyawa Paul tidak terselamatkan setelah ditusuk di dekat Edinburgh Castle.
Saat kejadian, Paul sempat membela diri, selagi George mencengkeramnya.
Baca: VIRAL Mahasiswa Meninggal karena Kelelahan Mengerjakan Skripsi, Bermula Didiagnosa Beta Thalassemia
Baca: Viral Anjing Ditinggal Pemiliknya Sendirian di Pinggir Jalan, Hanya Diberi Payung dan Bantal
Ketika insiden itu terjadi, George menusuk Paul berulang kali di bagian dada.
"Paul berteriak, 'Dia menusukku' dan kemudian terjatuh ke tanah," terang Ashley mengulangi kisah Margaret.
Hakim mendengar penjelasan George yang mengatakan dirinya sempat melarikan diri setelah menusuk korban.
Tapi, ia dihadang oleh seseorang yang kebetulan lewat di lokasi kejadian, Raynold Richard.
Raynold kebetulan berada di dekat lokasi kejadian saat mengetahui insiden penusukan yang dilakukan George.
Meski sempat diancam George yang mencoba melarikan diri, Raynold terus mencoba membuntuti pelaku hingga dekat tempat parkir NCP.
Saat itulah Raynold membekap George dari belakang dan membantingnya ke tanah untuk melemahkannya.
"Gunting berdarah bekas penusukan langsung diambil dari George. Dia ditahan (atas bantuan Raynold, red) sampai polisi tiba," terang Ashley.
Saat ini, George dihadapkan pada tuduhan pembunuhan.
Namun, ia kemudian dibebaskan secara resmi setelah jaksa menerima permohonan tidak bersalah atas dasar George tak memiliki tanggung jawab pidana karena gangguan mental.
Baca: VIRAL Waspadai Dampak Kosmetik Palsu, Kulit Wajah Terbakar hingga Mengelupas dan Kemerahan!
Baca: Gara-gara Bawa Bedak Ketiak, Gadis Asal Indonesia Ini Ditahan Polisi Singapura Selama 14 Jam
Sementara itu, George diputuskan tetap berada di Rumah Sakit Negara di Carstairs.
Pengadilan pun memvonis George mengidap skizofrenia atas hasil dari psikiater.
Kasus penusukan terhadap Paul masih akan dilanjutkan pada Februari 2020 mendatang.
Di sisi lain, George memiliki banyak riwayat kriminal di Skotlandia dan Inggris, termasuk kepemilikan pisau dan melakukan serangan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)