TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak pesta olahraga terbesar se Asia Tenggara dibuka, Sabtu (30/11/2019) lalu, sejumlah isu tak sedap sudah terdengar terjadi di sana.
Mulai dari urusan akomodasi lanjutan para kontingen yang tidak terkoordinasi dengan baik, masih berlangsungnya pembangunan saat acara sudah berlangsung, termasuk masalah makanan yang disajikan tanpa memisahkan mana yang halal dan non-halal.
Kabar ini salah satunya dimuat oleh media lokal Filipina, GMA News Online dengan judul "Indonesian Delegate Accidentally Eats Pork at SEA Games".
Baca: Timnas U-23 Indonesia Vs Laos: Melihat Peluang Lolos dan Calon Lawan di Semifinal, Malaysia Gugur
Baca: Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2019, Indonesia Tambah Dua Emas Tempel Malaysia & Vietnam
Dalam artikel itu, disebutkan terdapat pihak media dan tim sepak bola Muslim dari Indonesia yang kecewa dengan penyelenggara SEA Games 2019 yang tidak memisahkan penyajian makanan halal dan nonhalal.
Hal itu membuat mereka secara tidak sengaja mengonsumsi makanan yang tidak mereka ketahui mengandung babi, salah satu bahan makanan yang diharamkan dalam agama Islam.
Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo menyebut hal ini membuatnya melanggar aturan agama yang ia anut, Islam.
"Sampai sekarang, mereka belum memperbaikinya. Jadi kami harap, besok mereka dapat memperbaikinya dan memisahkan antara makanan halal dan non-halal," kata Gatot dikutip dari GMA News Online.
Tidak hanya dari Indonesia, beberapa atlet Muslim dari Singapura juga melaporkan masalah yang sama kepada penyelenggara, yakni Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC).
Bahkan mereka harus membeli makanan secara pribadi untuk menghindari sajian mengandung bahan non-halal yang dihidangkan.
Respons penyelenggara
Melansir ABS-CBN, Presiden dan ketua Whitewoods Convention and Leisure Hotel, Edgardgo Capulong telah mengirim surat berisi klarifikasi tentang hidangan yang dibuatnya kepada Tim Filipina dan Ketua Komisi Olahraga Filipina, William Ramirez.
Dikutip dari ABS-CBN salah satu syarat penyajian makanan dalam SEA Games harus memenuhi syarat halal.
Capulong menjelaskan makanan yang sempat dikira sebagai penganan khas Filipina, kikiam, yang biasa dibuat dari daging ikan dan babi, sebenarnya adalah sosis ayam.
"Kami memiliki bukti tentang hal ini, dan tim audit makanan PHISGOC (Panitia Sea Games Filipina 2019) di hotel yang berada di atas inspeksi makanan selama, sebelum dan setelah memasak dan ketika makan, dapat membuktikan fakta bahwa itu bukan kikiam," kata Capulong.
Baca: Jadwal Bulutangkis Perorangan SEA Games 2019: 5 Wakil Indonesia Bakal Berlaga Besok Pagi
Pihaknya hanya ingin membuat sosis ayam itu menjadi lebih nikmat untuk disantap sehingga menambahkan kecap dan rempah-rempah yang berbeda.
Penambahan bumbu itu dimungkinkan membuat tampilan si sosis ayam menjadi seperti kikiam.
Dilansir dari pernyataan resmi Whitewoods Convention and Leisure di akun Facebooknya, sosis ayam yang dikira kikiam tersebut merupakan makanan yang disajikan di stand omelette bersamaan dengan telur, nasi, dan jus segar.
Pada pernyataan tersebut juga disebutkan bahwa Let Dimzon sang pelatih sudah meminta maaf berulang kali pada pihak staf dan manajemen hotel.
"Pelatih ini mengakui bahwa ia tidak hadir saat prasmanan sarapan. Ia melihat ada sosis ayam di plastik, yang mana kami pihak hotel tidak menggunakan plastik untuk bungkus makanan. Ia berpikir ini adalah sarapan yang diberikan," tulis Whitewoods Convention and Leisure Hotel.